Sabtu, 20 Agustus 2011

LELAKI BERBAHASA BATU


lelaki berbahasa batu dalam hening
keluhnya memeta dalam kepedihan
sebab tak ada lagi yang semaikan biji rindu
jejakjejak yang tertinggal di ladang adalah luka
menapaki sisa hari yang merunduk kelam
dalam segumpal asa yang terberai

dambaannya telah menikam gelisah ke dalam debar dada 
setelah cinta lama bertahta dalam mahligai hati
yang memintal kesetiaan rembulan pada langit
pun menenun kerinduan dibawah jelaga mentari
padahal hariharinya tak terpercik api khianat
kecuali indahnya asa yang senantiasa bermekaran

jika diharuskan memilih
ia lebih memilih dusta yang manis
daripada kejujuran yang pahit
agar dapat dikenang sepanjang jalan pulang dari perkabungan
jika esok kenangan masih terbawah ke ruang hati
janganlah pernah kembali hanya menebar angan
karena gairah mulai tersingkir saat usia bertambah

JANGAN PERCAYA SIAPAPU SEBAB HIDUP INI KEJAM


jangan pernah bermimpi
dari hasil sebuah debat tentang kemakmuran
dan perubahan suatu kehidupan di negeri ini
sebab sihir selalu memperindah rupa keburukan dengan fatwanya
karena penyihir selalu lahir
di sepanjang zaman dalam berbagi elegy kehidupan
kadang mendonggak penuh wibawa
gagah bagaikan merak yang angun menghipnotis angan
kadang merendah dalam berbagai manisnya pujian
bak serigala berbulu domba dalam memasang jerat

sebab saat ini banyak aktivis
yang telah melacurkan keyakinannya
dengan menggadaikan kebenaran itu sendiri
para politisi rajin menebar sumpah dan janji palsu
birokrasi yang frustrasi, karena terinjak kepentingan
kaum akademik yang idealis tapi buta,
lemah dan mandul dalam membaca peta zaman
kerjanya selalu berteriak dijalanan minta susu dan remahremah
setelah diberi makan, balik menjilat ludahnya sendiri

sejatinya beban yang terikat di pundakmu
adalah bagaimana kamu menanak bekal hidupmu sendiri
walau kebenaran dimata orang lain adalah iman
belum tentu lahirkan mutiara
sebab kamu akan membelah tiram
diasinnya laut kehidupanmu sendiri
agar mutiara itu dapat kau temukan
janganlah terpesona dengan warna pelangi
sebab badai akan memudarkannya
sejatinya PEMEGANG KUNCI KEHIDUPAN kadang mengujimu
agar hikmah NYA dapat tertanam dalam hatimu
sujudlah pada sajadah yang melapisi tanah
dengan kekosongan ego, mungkin doa mu di dengar
sebab suara roda berulang pergi tinggalkan deru kehidupan
yang memeta penat tanpa jedah dalam genangan asa
yang bermuara pada segalah musim

hidup ini memang kejam
siasatilah hai pengelana tua
jika tak lagi terbidik
gunakan NALURImu agar kau selamat
tapi janganlah kamu kehilangan NURANI

Rabu, 17 Agustus 2011

KESEPIAN DAN CINTAMU


jangan jadikan sepimu belati
yang menikam debar dadaku
hanya karena kau lelah dengan kesepian
hingga bencimu mencium baunya cinta
menyeretku pada kematian asa, yang tak bertepi
sementara senyum juga isyaratmu
tancapkan keyakinan runtuhkan raguku,
ataukah aku yang tertipu tangis kesendirianmu
yang begitu miris namun membawah bandang
hingga aku terseret tanpa daya ke muara yang sama
asa tanpa kepastian,
aku juga tak pernah mengerti
mengapa cintaku tumpah dihatimu
jujur yang aku tahu
ku mengenalmu, seperti air yang memadamkan api
dingin, sejuk, teduh, dan lembut
sisahkan kepulankepulan rindu juga bara cinta
kemudian haruskah padam, tinggalkan kenangan
jangan jadikan kesepian dan cintamu untuk membunuh asaku

~* SELIR HATI *~


kekasih
kita telah semai benih cinta lain
diatas ladang hati yang telah lebih dulu tumbuh
dengan membiarkan raga terpasung tanpa saling menuntun
untuk menemukan kembali mimpimimpi purba
namun kita bersepakat membangun mimpimimpi lain
yang lebih indah dengan saling memiliki hati
saling menuntun dan mendikte jiwa
kekasih
haruskah asa kita membeku dalam gigil kerinduan
ataukah kita yang terlalu banyak berharap
saat kita lelah dalam rasa yang mendikte jiwa
lalu kita bicara dengan hati
tanpa menyembunyikan rasa dan sejuta sesal
membuat kita selalu terus terjaga
dalam mimpimimpi indah yang tak bertepi
kekasih
seharusnya kita bicara,
laikkah cinta ini kita tuntun menuju altar
ataukah kita terus bercinta dengan jiwa tanpa raga
sedangkan keinginan untuk memiliki seutuhnya begitu membadai

kekasihku
aku ambigu,……..