Sabtu, 26 Maret 2011

MAAFKAN AKU,..........


 
mungkin kamu akan gamang
mendengarku janjiku
aku mencintaimu karena keyakinanku
tentang takdir, takdir yang akan mempertemukanmu
sebagai cinta sejatiku
hanya itu, tanpa bulan madu dan rayuan manis lainnya
sebab aku tak mempunyai apapun
selain amnesiaku yang digerogoti waktu
bahkan aku lupa pernah menyelipkan janji di hatimu
namun jujur,.. janji itu lebih subur tumbuh
dan bersemi didalam jiwaku
yang tak akan pernah menua

maafkan aku
bila caraku mencintaimu ini
membuatmu terzolimi,

Jumat, 25 Maret 2011

TAK AKAN TERGANTIKAN II



mengapa kamu tak pernah
hilang dari ingatanku
ataukah aku yang terlalu
memenjarakanmu dalam sanubariku
hingga malam_malamku
selalu terjaga saat bayangmu
mengganggu pulas tidurku
saat rehatku dalam penatnya jiwa
membuatku tak pernah
bisa menyangkal bahwa betapa berartinya dirimu
ada nada_nada yang kau nyanyikan
bersama rembulan pasi 
yang tergambar di wajah tirusmu
saat ini cintamu lepas dari jasad
namun jiwamu tetap tersimpan rapi dalam hati
jujur  cintaku tak pernah mati
meski telah kamu pergi meninggalkanku dalam sepi
dia juga tak pernah hilang
meski aku kehilangan akal
menunggu asa yang tak akan pernah datang
tak akan juga tergantikan
disuatu masa yang menjadi tak berarti

TAK AKAN TERGANTIKAN I



aku masih menyulam kepingan hati
saat sayatan ini masih
membentuk kubangan luka
hingga retas airmata
terus tercurah atas asa yang sia_sia
kadang kuberdialog dengan hati
agar ketegaran ini tak lagi semu
ketika pengantar jiwa tak lagi berpendar
saat lelah tanpa penopang
namun hatiku terlalu peka
ketika keberadaanmu semakin jauh
dan akupun tambah terpuruk
jatuh tanpa menjangkaumu
guratan luka itu masih membekas terendap
memenjarakan hatiku dalam hangat linangan
pada malam_malam dimana
aku terjaga dalam pengasingan
pun harum hangat kopi
juga kepulan asap tembakau
menjemput bayang_bayang
yang membuatku tak pernah bisa menyangkal
bahwa betapa berartinya dirimu

Kamis, 24 Maret 2011

CURAHAN HATI


tidakkah kamu tahu
curahan hatimu, tentang kekasihmu  setiap hari
hanya membuatku terlukah
memang kamu tak pernah salah
sebab bagimu aku hanyalah seorang sahabat,
sahabat terbaikmu
sahabat yang selalu setia menjadi tempat curahan hatimu
sementara aku
aku selalu menguburkan rasa cinta ku dalam_dalam
demi melihat mu bahagia dengan kekasihmu
aku kadang lelah
lelah menjaga rasa ini
aku tahu aku hanya seorang sahabat
sahabat yang menjadi tumpahan sesal disaat luka
sahabat yang selalu tersenyum bersama
disaat suka mu pada yang lain
meski dalam tertawa itu kadang hatiku menangis
jujur aku selalu ingat apa yang kamu suka
dan apa saja yang kamu tidak suka
sehingga aku selalu menjaganya dengan baik
bahkan menjagamu dengan cara ku sendiri
dengan diam_diam mengikutimu dari jauh
jujur tangan dan hati ku sendiri terkadang
tak akan pernah kuat menopangmu
disaat kamu jatuh dan terlukah
dada ku tak pernah mampu menahan rintih sesal mu
saat badai itu datang menghempasmu
tapi itu selalu ku sembunyikan dalam diam
aku selalu terus mendoakanmu
walau aku tahu, waktuku selalu tersita habis
hanya mendengar curahan hatimu
sehingga aku sendiri tak punya waktu
untuk mencurahkan isi hatiku padamu
pernah,… dalam diam
saat ku berdialog dengan hati
teringat kata sahabatku
bahwa cinta tak selamanya harus memiliki
saat ini aku amini itu
akan kupelihara rasa ini pada tebing hatiku
setidaknya pernah kita selalu bersama
mengarungi waktu, hingga akhirnya
waktu sendirilah yang memilih kita untuk mejadi sahabat ...
pernah katamu seorang sahabat sejati sangat bahagia
bila dia bisa membuat sahabatnya bahagia
aku hanya tersenyum, namun hati ku terisak
tidakkah kau tahu ….  jujurmu
jadikan semangat ku terberai
hingga tak mampu kuraup kembali serpihan_serpihannya
untuk menjadikanmu pigura hati yang indah
seiring tuanya waktu, bersama helai kalender yang mengalir
bagai waktu yang terus berpacu kita terpisah,
karena harapan masa depan, dan juga itulah satu_satunya jalan yang harus ku tempuh
agar terlepas darimu, bersama kenangan yang terus mencair
melarutkan segala resah, namun interval waktu setia
membelenggu ku dalam ragu, sebab keinginan hati tak terbendung
hasrat ingin selalu bersama begitu membadai
jujur aku tak pernah mengerti mengapa aku selalu merinduimu
merindui seorang sahabat masa kecil ku sendiri sampai saat ini