Sabtu, 30 Juni 2012

Hatihati menjelaskan tentang Politik pada Anak


Seorang anak suatu hari bertanya pada ayahnya tentang arti dan makna dari “POLITIK ITU” seindiri terkait pekerjaan rumahnya yang diberikan oleh gurunya. Karena sangat tidak memahaminya maka ia mulai bertanya pada ayahnya.
Sang ayah sejenak berpikir dan mulai mencoba menjelaskannya dengan menggunakan ilustrasi sederhana kepada anaknya dengan harapan anaknya bisa berpikir kreatif sesuai dengan usianya. Maka kata ayahnya “ ayah akan mencoba menjelaskan dengan perumpamaan sederhana; ayah adalah kepala keluarga yang bekerja dan bertanggungjawab untuk menghidupi keluarga, jadi kita sebut ayah adalah pemilik modal atau “Investor”. Sedangkan ibumu mengatur keuangan dalam kehidupan  rumahtangga ini jadi kita menyebutnya “Pemerintah”. Dimana ada kerja sama yang baik dan hubungan yang harmonis antara ayah dan ibu yang selalu memperhatikan kebutuhan kebutuhan rakyatnya dan masa depan keluarga ini. Disini posisimu kita sebut “Rakyat” dan adikmu yang masih kecil kita menyebutnya “Masa Depan”. Sedangkan bi inem (pembantu) kita sebut “Kelas Pekerja” yang membantu sebahagian kecil tugas ayah dan ibu, juga menjagamu dan adikmu selain ayah dan ibu. Sekarang apa bisa di pahami maksud ayah nak!!; kalau belum pikirkanlah dan coba nanti kamu kerjakan dan hasilnya ayah akan melihatnya.
Setelah merenung sebentar si anak menjawab ia ayah, nanti aku kerjakan pekerjaan rumahku. Kemudian si anak kembali ke kamarnya sambil berpikir tentang apa yang dikatakan ayahnya. Tapi penjelasan ayahnya sangat tidak bisa di terimah oleh nalarnya yang masih kecil dan sederhana. Saat dia mulai tertidur hari telah larut. Tibatiba dia terbangun mendengar suara adiknya menangis. Ia melihat adiknya ngompil. Lalu ia menujuh kamar tidur orang tuanya dan mendapati ibunya sedang lelap dalam tidurnya. Karena tidak tega membangunkan ibunya, maka ia pergi ke kamar pembantunya. Karena pintu kamar pembantunya terkunci maka ia kemudian mengintip melalui lubang kunci dan betapa terkejut ketika melihat ayahnya sedang berada di tempat tidur bersama pembantunya.
Akhirnya dia kembali ke kamar tidur dan mulai berpikir tentang hubungannya dengan “politik” yang dijelaskan ayahnya tadi sore. Dengan menghubungkan situasi dan diri mereka dalam rumahnya maka mulailah dia mengerti arti politik itu sekarang. Dan diapun mulai mengerjakan tugas yang diberikan gurunya pada buku pekerjaan rumahnya. Pagi harinya sebelum berangkat ke sekolah ia berkata pada ayahnya, “ayah aku telah tahu arti politik itu sendiri sesuai dengan penjelasan ayah padaku”.  Sambil menunjukan hasil kerjanya dia berkata “Politik adalah suatu hal dimana Investor berselingkuh dengan kelas pekerja, sedangkan Pemerintah tertidur lelap. Maka rakyatnya diabaikan dan masa depan dalam keadaan kritis dan menyedihkan”.
Sang ayah,.. ?????? nah loh

Selasa, 19 Juni 2012

TEKAD KU


setelah waktu berubah warna
kau datang dengan selaksa penyesalan
memintaku mendaur ulang kisah kita
kisah yang pernah menghantarkan kita
pada masamasa gemilang

lalu aku berpikir

mengapa selalu kita bersetia
pada helai hari yang selalu membunuh dirinya
dengan menunggui ikrar akan jelma mawar
tapi malah serimbun kamboja yang tumbuh di hati

Sabtu, 16 Juni 2012

MELATI PERMATAHATIKU


keharumanmu tetap menjadi pujaan insan
meski akarkakarmu tumbuh subur oleh airmata
tubuhmu lelah menyeret kenyataan hidup
namun keindahanmu senantiasa berpijar
mengantar gairah cinta menujuh pelaminan
menjadi kekuatan yang mengaliri nadi

warnamu adalah symbol kesucian cinta
menyelaraskan diri dalam irama perbedaan
menjelajahi kehidupan dengan keindahan kasih
menyusun kehidupan dengan keabadian yang harmonis
meski alam kadang tak pernah bersahabat denganmu

jujur hatiku terpikat padamu
setiap aku membaca kepahitan hidup
dan jejakku menemui kebuntuan
kaulah cermin tempat aku melihat kehidupan
tempat menyandarkan akar pada cadas
dalam diam kau mengirim kekuatan
tempatmu tegar berdiri menantang badai