Selasa, 03 Juli 2012

KEHILANGAN SELERA MAKAN SIANGKU


kembali mendung bersetubuh dengan bumi
lahirkan rinai gerimis
lunturkan debudebu jalanan
tapi tidak untuk ego manusia
yang tamak oleh harta

pada monitor tv swasta
terlihat acara kalau aku menjadi
sekilas terlihat
pada dinding lusuh
diatas meja tua peninggalan eyang kakung
terletak sepiring retak nasi aking
sepotong impian basi yang telah berkalikali dihangatkan
secangkir peluh pekat pelepas dahaga
temani makan siang mereka yang asin
sementara di luar
mentari tinggal sepenggal
menikam jantung dan ubunubun kehidupan

hanya aku yang berteduh
bagai dungu relakan otak beku tak mengepul
di dalam kedai kelas elite

nurani ku mendadak terisak
aku kehilangan selera makan siangku



Tidak ada komentar: