Rabu, 31 Oktober 2012

EMAIL RINDU UNTUK MU




selalu kukirim email rindu pada kedip monitor
yang diamdiam menjagamu dari dekap rasa lain
selalu kukirim suar rinduku pada mimpi malammu
yang diamdiam mencuri hatimu dalam membangun jembatan
hingga rindu tiba pada batas yang tak ingin terpisahkan

ku ingin dirimu membuka dan membacanya setiap saat
disana aku selalu menatapmu lekat dalam hati
ku ingin dirimu memahami rindu dalam debar dadaku
diam mengenang jarak,dan  terjalnya kenangan
hingga sampai ke ladang hati saat dimana kamu semaikan cinta
yang mulai tumbuh subur mekar dan matang

OBITUARI TENTANG SENJA




ingin ku berdiam sediam pasir
didasar samudera hatimu
yang diamdiam mengubur aroma senja
dan memahami kelak hanya satu cinta
sebagai penuntun kepulangan mu
sebab setiap kerinduan akan tetap menyimpan ketulusan
dan setiap harap akan memiliki jalan keluarnya
jarak hanya mampu memisahkan tubuh
tapi debaran rindu akan tetap terdengar
layaknya rintih kemarau yang berharap hujan
demikian rinduku menetaskan harapan
waktu hanya sementara melintas meski sisahkan kenangan
dalam pelukan lengan malam yang paling ibu
seperti menimang bayi dalam buaian
sebab ikhlas itu adalah kemenangan
dalam setiap hembusan hening jemari kita menggenggam
maka rindu ini tak lagi sepi

photografer by Sonny Saban

Minggu, 28 Oktober 2012

PRASANGKA



jangan kita salah menafsirkan sebuah kepergian
sebab waktu akan memeram letupanletupan  rindu
meninggalkan pesan pada jendela hati
tempat dimana kepergian meninggalkan sunyi,
mencari sua menggantungkan asa,

sebab pisah tak pernah berkabar
tentang bagaimana dia datang bertandang
kegalauan akan gagap menunjukan peta
kearah mana menemukan pagi yang dermaga
sedangkan asin perpisahan dan gigil kerinduan akan gigih menjerat hatimu

jangan menafsirkan senja yang buram
pada bingkai jendelah yang sama saat hujan
sebab esok akan gugur dalam helai kelender menjadi hari yang lain
karena waktu terus tak terkejar menjadi sarapan yang matang

Senin, 22 Oktober 2012

HUJAN DAN DIRIMU




wajah senja menepikan senyum saat deras hujan sore ini
lampulampu taman tergantung gelisah
sebab pintupintu kerinduan berderit tertutup pada sunyi
hening paham benar seberapa rindu yang terkuras
ketika cuaca menitipkan retas hujan saat rindu datang bertandang

malamku berpeluk resah melebihi hujan saat badai
dimana rinduku padamu, kian menderas
hingga sampai pada titik kulminasi
titik dimana aku hanya ingin memelukmu tanpa ingin melepaskan
haruskah aku bersulang untuk secangkir bayangmu dan seseduh kenang kita

sengaja ku teriakan namamu
dibawah risau angin dan deras guyuran hujan
agar hanya kamu dan hujan yang bisa mendengar
tentang teriakan hatiku yang menderas rindu
jika itu bayangmu di balik buram kaca jendela
tempat dimana kamu selalu memandangku
mengartikan tangis, tawa juga isyarat cintaku

ku mohon janganlah beranjak
agar aku merasah kamu tetap menatapku
meski sebenarnya kamu sedang terlelap dan tak memimpikan aku
biar aku disini kuat dan tetap tersenyum   


 

RINDU MENUNGGU




kesendirian telah menandai semua jejak yang memeta
dalam puisi yang paling memuisi dala hidupku
meski tak semuanya terbaca debar dadamu
mengikuti lekuk tubuh sunyi yang penat berserakan

tapi layaknya Tuhan mengenalkan ku
bagaimana aku menghitung sunyi di matamu
dengan menyusun barisan senyummu pada setiap saat
saat dimana kita menyapa pagi yang dermaga

meski hanya dalam kedip monitor yang berbeda
membuka lipatan rasa pada email yang kerap lemot
lalu bertanya, bagaimana keadaanmu hari ini
apa kamu baikbaik saja, semoga Tuhan besertamu. GBU
agar cinta kita tetap hangat dan terus terjaga