Senin, 30 September 2013

SELALU MENUNGGUMU





riang debar rindu ini larut dalam malam
terlalu lambat waktu berjalan mengingat kenangan
selalu penuh nyeri melumat mimpi hingga pagi
penuh ketergesaan dalam setiap obsesimu

hanya layar monitor dan dering ponsel
yang tak bosan bertukar kabar tentang rindu
saat pertemuan terbelenggu,
cinta dan rindulah yang memerdekakan
aku hanya yakinkan diriku,
kau adalah oksigen yang ku hirup
bahkan melebihi setiap aliran darahku

kita memang terluka oleh jarak, ruang dan waktu
namun tehknologi mengantar jiwamu
berdialog dengan aku
menghangatkan sepinya malam
tempat rindu memelukku dengan pelukan yang paling ibu
hingga aku tenang menanti pagi,
tempat segala mimpi menjadi pasti
tentang harapan yang bukan sekedar ucapan

PADA CINTAMU AKU BERBARING



kadang waktu seperti belati yang amat tajam
memutuskan segalah yang pernah kita rekat
kadang aku bertanya, pada siapa aku titipkan pesanku
pesan tentang kegalauan hati yang isyaratkan rasaku
aku begitu mengharapkanmu

mengeja jejak hujan, entah kapan redahnya
namun hatiku terus mengurai kesedihan
bahkan hanya menyebut namamu pun aku tak sanggup
jika isyarat cinta itu tak pernah kau berikan

pernahkah kau mengingat
kenangan yang kita gauli diruang hati
dimana cinta lahir dari rahim rasa yang abadi
ingin ku rekat lagi simpul yang pernah terputus
meski tinggalkan luka sebagai jejaknya

tapi setidaknya disitulah kita bisa berpegangan
pada keheningan malam dalam labirin daging
ku gelar sujud asa yang menyemak dalam jiwa
pada sajadah yang melapisi tanah
ku biarkan segalanya luruh dalam dzikir

photografer by Sonny Saban

Kamis, 26 September 2013

TAKDIR KU



saat ini bicaralah semaumu, apapun itu
aku setia mendengarnya meski itu menjengkelkan
berbagilah denganku meski itu dusta
aku akan setia menikmatinya dengan manis

jujur kau selalu membawahku pada jalan takdir
yang begitu terjal dan membuat banyak luka
lalu tanpa sesal kau campakkan aku dengan segudang kepalsuan
setelah semuanya telah aku korbankan

pernahkah kamu tahu
bahwa impianmu lunas ku bayar dengan hidupku
pernahkah kamu tahu
bahwa dendammu lunas ku bayar dengan nasibku
tapi mengapa terus kau jerat aku dengan kepalsuanmu

Rabu, 25 September 2013

MOMENT TERINDAH




senja terlewati dengan secangkir hangat kopi luwak
denting piano “some one”nya adelle
selalu mengalungkan kenangan abadi dalam ingatanku
hangat, kau selimuti hatiku dengan asa tak bertepi
lalu aku terhanyut dalam rindu yang selalu gamang memelukku

kenangan adalah moment terindah  yang kau beri
masih selalu menjeratku setiap waktu habiskan hari
namun sungguh, aku merindukannya
tak bisa ku ganti dengan rasa apapun
meski harus kehilangan logika
namun itulah rasa sayangku yang terus ku jaga
menguatkan rasa cinta yang terus tumbuh

AKU TETAP BERTAHAN


diamdiam ku sisipkan rindu


pada malam yang lebur dalam sujud doa


raib seperti tanggalan waktu yang gersang


selalu memohon aroma rindang pada setiap pertemuan


yang selalu merajuk datang bertandang


tahukah kamu


aku selalu mencuri debaran itu


yang diamdiam kusimpan saat sua


ternyata moment itu


membuatku bertahan menjaga cintamu