Kamis, 10 Oktober 2013

PEREMPUAN BERHATI KERELAAN





siang yang terik, membakar jantung perempuan pejalan kaki
ada cemas yang tersisa, dari raut wajahnya yang gelisah
kemana segala musim mangaburkan asa
merubah kantorkantor menjadi kotak undian
saat nasibnya meringkuk diantara kertaskertas lamaran
sementara waktu terus merangsak maju
mengantar pemakaman mimpi yang terbentur kerasnya hidup

langkah waktu makin cepat di jalan tol
tak ada celah untuk menunda lajunya musim
terlalu banyak halte yang menawarkan kegelisahan
namun semuanya bertuliskan
“disini telah terkubur sebuah asa” namun ia tak berputus asa

cinta selalu  menggerakan hatinya
untuk bangun menghambat laju waktu yang berjalan
demi anaknya yang masih bercanda dengan mimpi
ia tak ingin membangunkan matahari dalam buaianya
hanya untuk melihatnya menghangatkan air kehidupan
selebihnya ia menuangkan panas jiwanya dalam kendi
disana selalu tersimpan kehangatan

saat anaknya membuang dahaga setelah lelah mengejar mimpi
tak lupa ia titipkan beberapa lembar uang seribuan
yang selalu dimeteraikan dengan doa paling putih
untuk membeli harapan dan bekal di bangku sekolah
agar kelak bisa membuat senyum anaknya merekah

PEREMPUAN BERHATI TEGAR ITU TELAH PERGI





aku rindui siang yang kau tumis ibu
selalu mengasoh dalam sesak nafasmu
kegelisahan telah kau iris melapangkan istirah sunyiku
jalurjalur yang menghadang jejak tualangku
tetap kau gendong dalam pelukan yang paling ibu
meski harihariku selalu kau belanjakan dalam kesedihan

matamu yang mengarak embun
selalu tersembunyi dalam senyummu yang fajar
kau terus bernyanyi tentang negeri yang penuh cinta
dari baitbait kusam yang terlipat rapi pada ruang yang kemarau
sementara perjalanan ini terus membawah kita
ke ladangladang yang penuh gulma

sekuat apapun kegelisahan hidup yang kau pendam
semakin bermunculan menjadi kukukuku tajam
yang siap mencabikcabik sejarah
tak pernah tuntas tercatat. dalam pekatnya kabut
menyekapku dalam kangen yang tak bertepi
aku selalu rindui padipadi yang bernas dan lenguh kerbau

senyummu mengambang menangkap resahku
ada rindu yang merayap,
menemui pelukanmu yang paling ibu
menyelimuti ruang tungguku yang berdebu
sebab kereta itu telah mengantarmu pergi kerumah Bapa di surga

RINDU INI BEGITU MISTERI



rindu ini begitu misteri
sesuatu yang diam dalam getar dada. mengintai dalam jarak
seharusnya kenangan kita jadikan cermin
selalu memantulkan setiap pertemuan yang dermaga
dimana hati kita melarutkan segalah gelisah
hingga kesepian mengelupas dalam tawa

aku ingin menjadi etalase kaca. buat hatimu
membiaskan cinta yang terus menetas
menjadi rindu yang selalu kau gandrungi
seperti candu yang menstimulasi agar tetap bergairah

kenangan yang meringkuk dalam nafasmu
telah mengkristal di hatiku dalam perbincangan kita
tentang jalan esok yang sederhana namun penuh duri
jujur. jika saja kita sabar
maka likuliku jalan itu akan membuat kita mahir dalam melangkah