Kamis, 25 Desember 2014

RENUNGAN NATAL




saat suarasuara kebenaran semakin redup
saat angkara murka semakin tumbuh subur
saat dambaan hidup damai semakin sulit
saat banyak nubuatan selalu dipertanyakan
hingga polemik dan debat ahli theologi tentang lahir MU

pro dan kontra kelahiranMU semakin nyata
banyak yang menantikan sosok gagah, kuat dan mampu
membebaskan mereka dari belenggu tirani
sosok yang akan memerdekakan bangsa pilihan Allah dari segala intimidasi

meski telah menggenapi nubuatan silsilah
yaitu dari keturunan pilihan Allah
namun kelahiranmu sebagai manusia ke dunia
jauh dari sosok kemuliaan harafiah
dalam palungan dan balutan lampin di kandang yang hina
maka sejarah lupa mencatat kelahiranmu dalam prasasti
hanya kedua orang tua_MU yang bahagia

hari ini kesepakatan tanggal yang menyatukan umat
mengenang kelahiranMU dan ajaranmu
untuk saling mengasihi di seluru penjuru bumi
meski hidupMU selalu menderita bersama yang nista
penderitaan membuatmu mengajarkan tentang rendah hati
malam ini. hatiku penuh tanya dalam renungan tentangMU
mengapa hanya malaikatmalaikat yang mengabarkan kepada gembala
bukankah mereka adalah kasta terendah dalam sejarah
kini aku tahu makna yang terkandung didalamnya
hanya para gembalalah yang mampu berjagajaga
hanya mereka yang mampu mempertaruhkan nyawa bagi ternaknya

aku jadi ingat tentang ajaranajaran juga karyakaryaMU
tentang semua perumpamaan juga percakapanmu
yang selalu menitikberatkan pada kasih. bahkan untuk musuhmu sekalipun
saling melengkapi dan mengisilah yang membuat hidup ini berarti
sebab tanpa yang satu yang lainnya tak bisa berbuat apaapa

aku teringat tentang khotbahmu di bukit
jadilah gembala yang baik, tuntunlah mereka
ke padang yang berumput hijau dan mata air yang bening
kuat lenganmu jangan kau sembunyikan saat ada yang terjatuh
berbagilah dengan mereka yang miris hidupnya. kasihilah musuhmu
sebab BapaKU di sorga juga melakukan seperti apa yang kamu lakukan

jika hadirku hanya membuatmu mengurung nafsu sesaat
pernahkah kamu berpikir telah mengumbar nafsu berabadabad
kamu hanya memberi sepersepuluh buat mereka yang lapar
tapi meja makan menterengmu penuh dengan menu lezat hasil rampasan
rakrakmu penuh anggur memabukkan dari airmata yang kau peras

ingatlah damai itu tak akan hadir di hatimu
jika tidak pernah kamu syukuri berkatmu
tapi malah sibuk menghitung berkat orang lain
pernahkah dirimu perduli pada mereka yang sakit, lemah dan tak berdaya?
kemudian memberikan kebaikan,kemenangan dalam hidupnya
jika semuanya telah kamu lakukan dengan baik
maka segalahnya akan ditambahkan pada mu oleh BapaKu di surga

ahh,….masihkah bulan penuh damai dan berkat ini milikku
jika aku belum juga melakukan sesuai ajaranmu
lalu untuk apa aku merayakan natal

Kamis, 04 Desember 2014

CINTAMU CUMA IMITASI



kau mulai toreh luka baru saat semuanya telah sembuh
kau mulai buka kenangan yang telah aku kuburkan
lalu berpurapura tegar mendekap perihnya
ternyata menjadi dewasa itu sulit. meski dirimu bukan bocah lagi

seharusnya dirimu jangan memaksaku menepi
hanya untuk menggali kembali kenanganku yang telah terkubur
aahh aku kini sadar. dirimu sengaja memaksaku
agar aku selalu mengigatkanmu tentang cintamu dimasalalu

aku sadar dirimu tak bisa menutupi semuanya
kenanganku hanya sebuah kedok bagimu
agar aku selalu mengigatkanmu tentang gairahgairahmu dengannya
gairahgairah yang pernah mengantarkanmu melompati badai

gairah yang selalu membuatmu berkubang di dalamnya
gairah yang terus tumbuh subur dalam pelarianmu
aku hanya inang tempat mu menumpang tumbuh
tapi aku bukan cintamu