kasihan akhirakhir ini banyak orang selalu bicara keramahan
dengan kemarahan...begitu banyak persoalan sepela jadi pemicunya, bahkan
sampaisampai "Otoritas Allah"pun dipaksa tunduk dibawah permintaan
mereka. yang lebih lucunya lagi "Iblis" pun takut bahkan tak lagi
bekerja menggoda dan menjerumuskan orang ke jalan yang sesat. sebab tugasnya
telah diambil alih oleh manusia. miris memang.
begitu banyak iklan tentang "Otoritas Allah" telah
diambil alih oleh figurefigure orangorang yang disebut suci. orangorang yang
hanya memandang sesamanya berdasarkan kepentingan dan nafsu berkuasa. iklan dan
poster poster ini dijaga sangat ketat oleh tentara Allah. orangorang yang
selalu menolak segala dalil dan teori real, bahkan kitab suci sendiripun
dianggap fiksi. halhal yang baik dianggap ngibul, bahkan dengan heroik
melakukan people power dengan teriakan jihadnya. teriakan takbir dan jihad
terus dikumandangkan di setiap detik waktu memanasi setiap sendisendi kehidupan
beragama yang ada, minoritas dan mayoritas mulai di issukan untuk memberangus
siapa saja yang dianggap musuh.
banyak orang mulai kesurupan dan terus berteriak pembenaran
dan pembelaan, tapi tak tahu siapa yang dibenarkan dan dibela. bola panas ini
terus di gulirkan.ada yang lantang berteriak menggorok leher pemimpin negara,
bahkan bocah berseragam pasukan sok suci yang siap meregang nyawa. meskipun
nanti bertemu aparat akan kencing dicelana. mereka sangat bernafsu menghalalkan
segala cara. seruanseruan seperti ini juga diteriakan oleh kakekkakek yang
sakit jiwanya.
virus ini terus merambah seluruh sendisendi kehidupan bangsa
ini. orangoarang akademisi mulai sibuk mencari klenik dan buntut onta untuk
dijadikan penangkal santet katanya. sementara kuli panggul, penjual sayur dan
buruh kasar sudah merasa berkantor di senayan dengan segala fasilitas surganya
bumi. saling ngibul dengan debat kusirnya untuk mencari pembenaran diri semakin
tajam dan klimaks
setiap orang merasa begitu perkasa dengan perisai HAM dan
bersenjatakan people powernya sehingga berkalikali membuat rusuh dan selalu
lolos bagai belut yang diminyaki. mungkin karena itulah mereka memproklamirkan
dirinya sebagai orang yang "kebal hukum". mereka juga merasa ada
satria badjai hitam yang punya kekuatan super yang bisa menyelamatkan. bahkan
selalu yakin melebihi keyakinan imannya sendiri bahwa si badjai hitam ini
selalu melindungi mereka. sosok si badjai yang bicaranya seperti singa gurun
muda yang garang. mempuyani kelebihan yang setara dengan nabi salomo yang arif bijaksana
dan berhikmat. bisa bicara dengan "kucing, ular cobra, onta mabuk bahkan
kambing gila. edan memang tapi inilah kelebihan yang diyakini oleh pengikutnya.
kegilaan ini terus di gembargemborkanke seantero negeri. membuat pengikutnya
selalu kesurupan dan melibas siapa saja yang berseberangan.
sayang kemampuan orang itu ada batasnya. hikmat orang itu
akan hilang jika nafsu duniawi menguasainya. kesucian dan kekebalan itu akan
punah jika dia sendiri telah merampas "Otoritas Allah" satu persatu
kekuatannya dilucuti. satu demi satu kawan akan pergi. secepat kilat kebenaran
itu memburuh dan melibasnya dengan diam. tinggal sisasisa masa kejahatan itu
terpatri dalam jejakjejak digital untuk anak cucu sebagai sebuah proses
pembelajaran.
naasnya mereka yang menggantungkan harapan pada si badjai hitam.
masih saja terus mencoba mengerahkan segenap sisasisa kemampuan diri untuk
berjuang dengan over kepercayaan. walaupun telah kehilangan induk. sang singa
gurun sudah kalah, kini berubah menjadi kucing rumahan yang selalu menjilat
kaki setiap orang yang datang. begitupun dengan tim pengembiranya mulai sibuk
menyelamatkan diri.
kisah heroik para fanatik yang selalu mengabaikan rasionalitas
dan akal sehat mulai berakhir tragis. saat masih berguna mereka dirangkul.
dijagokan. dieluelukan. tapi saat tak berguna mereka seolah olah tak saling mengenal.
yang ketiban sial tentunya saudara, keluarga dan sahabat dekat. kompetisi telah
berakhir. maka berakhir pula kerjasamanya. tinggal sanak keluarga yang masih
perduli dalam ratap saat dirimu terjatuh.
seharusnya orangorang ini tahu diri. harus tahu batas dan kapasitas. si singa gurun mungkin masih
mempunyai sisasisa kemampuan. masih punya koloni dan power masalalunya untuk
menolong si "penyu fanatik" yang sedang terbalik dan meregang nyawa.
tapi tentunya si singa gurun juga berpikir tidak ada manfaatnya membantu.
menjauh adala pilihan yang tepat. agar nama baik yang tersisa tidak
tercemar. si singa gurun mungkin galak,
grasa grusu tapi tidak bodoh.
sudah selayaknya "penyu fanatik" malang ini
menjadi contoh agar tidak ada lagi penyupenyu bodoh lain yang terbalik. kasihan
keluargamu. sementara teman pengembira mu sudah tidak lagi perduli. mereka
sibuk dengan agendaagenda sendiri. dirimu cuma dimanfaatkan dan itulah
kebodohanmu yang tidak pernah disadari.
sadarlah kalian penyupenyu fanatik. kalian sedang melukai
diri dan keluarga sendiri. kalian bukan si "kurakura ninja" yang
heroik. sang pembela kebenaran. kalian hanya sampah yang didaur ulang untuk
dimanfaatkan dalam pertarungan ini. sebab "kurakura ninja" hanya ada
di negeri dongeng. kalian cuma wayang yang memerankan peran bodoh dan tak
bernalar. seperti si najis "babi bodoh" yang terlanjur maju dengan
beringas dan penuh nafsu sehingga terjebak sendiri ke jurang dan tak ada yang
menolong.
yakinlah ketupat dan opor ayam itu sangatlah nikmat saat dimakan
bersama keluarga dengan ungkapan syukur daripada cacahan kangkung dan nasi
aking di lapas. berhentilah sebelum bibir jurang, jangan jadi "babi bodoh"
yang selalu dimanfaatkan. jangan meniru si "penyu fanatik" yang meregang
nyawa bagi orangoarang yang hanya menontonmu menemui kematian
lakukan jihat itu gampang kok. tak perlu membunuh atau
mencelakai orang lain. cukuplah bekerja
dengan niat mencari nafkah yang halal untuk anak istri dan keluarga. jelas amanah dan pahalanya.