Selasa, 14 Mei 2019

FANATISME BUTA

kasihan akhirakhir ini banyak orang selalu bicara keramahan dengan kemarahan...begitu banyak persoalan sepela jadi pemicunya, bahkan sampaisampai "Otoritas Allah"pun dipaksa tunduk dibawah permintaan mereka. yang lebih lucunya lagi "Iblis" pun takut bahkan tak lagi bekerja menggoda dan menjerumuskan orang ke jalan yang sesat. sebab tugasnya telah diambil alih oleh manusia. miris memang.
begitu banyak iklan tentang "Otoritas Allah" telah diambil alih oleh figurefigure orangorang yang disebut suci. orangorang yang hanya memandang sesamanya berdasarkan kepentingan dan nafsu berkuasa. iklan dan poster poster ini dijaga sangat ketat oleh tentara Allah. orangorang yang selalu menolak segala dalil dan teori real, bahkan kitab suci sendiripun dianggap fiksi. halhal yang baik dianggap ngibul, bahkan dengan heroik melakukan people power dengan teriakan jihadnya. teriakan takbir dan jihad terus dikumandangkan di setiap detik waktu memanasi setiap sendisendi kehidupan beragama yang ada, minoritas dan mayoritas mulai di issukan untuk memberangus siapa saja yang dianggap musuh.
banyak orang mulai kesurupan dan terus berteriak pembenaran dan pembelaan, tapi tak tahu siapa yang dibenarkan dan dibela. bola panas ini terus di gulirkan.ada yang lantang berteriak menggorok leher pemimpin negara, bahkan bocah berseragam pasukan sok suci yang siap meregang nyawa. meskipun nanti bertemu aparat akan kencing dicelana. mereka sangat bernafsu menghalalkan segala cara. seruanseruan seperti ini juga diteriakan oleh kakekkakek yang sakit jiwanya.
virus ini terus merambah seluruh sendisendi kehidupan bangsa ini. orangoarang akademisi mulai sibuk mencari klenik dan buntut onta untuk dijadikan penangkal santet katanya. sementara kuli panggul, penjual sayur dan buruh kasar sudah merasa berkantor di senayan dengan segala fasilitas surganya bumi. saling ngibul dengan debat kusirnya untuk mencari pembenaran diri semakin tajam dan klimaks
setiap orang merasa begitu perkasa dengan perisai HAM dan bersenjatakan people powernya sehingga berkalikali membuat rusuh dan selalu lolos bagai belut yang diminyaki. mungkin karena itulah mereka memproklamirkan dirinya sebagai orang yang "kebal hukum". mereka juga merasa ada satria badjai hitam yang punya kekuatan super yang bisa menyelamatkan. bahkan selalu yakin melebihi keyakinan imannya sendiri bahwa si badjai hitam ini selalu melindungi mereka. sosok si badjai yang bicaranya seperti singa gurun muda yang garang. mempuyani kelebihan yang setara dengan nabi salomo yang arif bijaksana dan berhikmat. bisa bicara dengan "kucing, ular cobra, onta mabuk bahkan kambing gila. edan memang tapi inilah kelebihan yang diyakini oleh pengikutnya. kegilaan ini terus di gembargemborkanke seantero negeri. membuat pengikutnya selalu kesurupan dan melibas siapa saja yang berseberangan.
sayang kemampuan orang itu ada batasnya. hikmat orang itu akan hilang jika nafsu duniawi menguasainya. kesucian dan kekebalan itu akan punah jika dia sendiri telah merampas "Otoritas Allah" satu persatu kekuatannya dilucuti. satu demi satu kawan akan pergi. secepat kilat kebenaran itu memburuh dan melibasnya dengan diam. tinggal sisasisa masa kejahatan itu terpatri dalam jejakjejak digital untuk anak cucu sebagai sebuah proses pembelajaran.
naasnya mereka yang menggantungkan harapan pada si badjai hitam. masih saja terus mencoba mengerahkan segenap sisasisa kemampuan diri untuk berjuang dengan over kepercayaan. walaupun telah kehilangan induk. sang singa gurun sudah kalah, kini berubah menjadi kucing rumahan yang selalu menjilat kaki setiap orang yang datang. begitupun dengan tim pengembiranya mulai sibuk menyelamatkan diri.
kisah heroik para fanatik yang selalu mengabaikan rasionalitas dan akal sehat mulai berakhir tragis. saat masih berguna mereka dirangkul. dijagokan. dieluelukan. tapi saat tak berguna mereka seolah olah tak saling mengenal. yang ketiban sial tentunya saudara, keluarga dan sahabat dekat. kompetisi telah berakhir. maka berakhir pula kerjasamanya. tinggal sanak keluarga yang masih perduli dalam ratap saat dirimu terjatuh.
seharusnya orangorang ini tahu diri. harus tahu batas  dan kapasitas. si singa gurun mungkin masih mempunyai sisasisa kemampuan. masih punya koloni dan power masalalunya untuk menolong si "penyu fanatik" yang sedang terbalik dan meregang nyawa. tapi tentunya si singa gurun juga berpikir tidak ada manfaatnya membantu. menjauh adala pilihan yang tepat. agar nama baik yang tersisa tidak tercemar.  si singa gurun mungkin galak, grasa grusu tapi tidak bodoh.
sudah selayaknya "penyu fanatik" malang ini menjadi contoh agar tidak ada lagi penyupenyu bodoh lain yang terbalik. kasihan keluargamu. sementara teman pengembira mu sudah tidak lagi perduli. mereka sibuk dengan agendaagenda sendiri. dirimu cuma dimanfaatkan dan itulah kebodohanmu yang tidak pernah disadari.
sadarlah kalian penyupenyu fanatik. kalian sedang melukai diri dan keluarga sendiri. kalian bukan si "kurakura ninja" yang heroik. sang pembela kebenaran. kalian hanya sampah yang didaur ulang untuk dimanfaatkan dalam pertarungan ini. sebab "kurakura ninja" hanya ada di negeri dongeng. kalian cuma wayang yang memerankan peran bodoh dan tak bernalar. seperti si najis "babi bodoh" yang terlanjur maju dengan beringas dan penuh nafsu sehingga terjebak sendiri ke jurang dan tak ada yang menolong.
yakinlah ketupat dan opor ayam itu sangatlah nikmat saat dimakan bersama keluarga dengan ungkapan syukur daripada cacahan kangkung dan nasi aking di lapas. berhentilah sebelum bibir jurang, jangan jadi "babi bodoh" yang selalu dimanfaatkan. jangan meniru si "penyu fanatik" yang meregang nyawa bagi orangoarang yang hanya menontonmu menemui kematian
lakukan jihat itu gampang kok. tak perlu membunuh atau mencelakai orang lain.  cukuplah bekerja dengan niat mencari nafkah yang halal untuk anak istri dan keluarga.  jelas amanah dan pahalanya.