liar mengeliat bunga ilalang di senja yang luruh
saat teriakan camar mengerucut tak bermakna
mengikuti pelukan lengan malam yang mulai bersolek
dalam kerlip genit lampulampu taman
bayangmu anggun menari dalam bekunya malam
menjebak birahi liar hidung belang yang luruh
liar dan menggairahkan untuk di singgahi
serupa petualang yang tak pernah menemukan arah pulang
selalu menggoda dalam setiap senyummu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar