Rapat terkunci
Bibir ini nyanyikan
Nyanyian hati yang padam
Mematri penat
Lelah menyeret sanubari
Mencari pencerahan jiwa
Pemecah kesuraman hati
Mengunggah sadar dalam jerat malam
Yang selalu hiasi kesendirian ku
Sesak nafas mencipta
Khayal menjadi imaji
Sebab realita terkontaminasi bisa
tuba
Lahirkan trauma
Rasuki jiwa
Alirkan kegetiran
Tanpa raga mu
Bisakah ku rangkai bahagia?
Atau aku terlalu banyak berharap
Semoga tidak ….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar