Rabu, 27 Oktober 2010

SENANDUNG HATI



Rapat terkunci

Bibir ini nyanyikan

Nyanyian hati yang padam

Mematri penat

Lelah menyeret sanubari

Mencari pencerahan jiwa

Pemecah kesuraman hati

Mengunggah sadar dalam jerat malam

Yang selalu hiasi kesendirian ku

Sesak nafas mencipta

Khayal menjadi imaji
Sebab realita terkontaminasi bisa tuba

Lahirkan trauma

Rasuki jiwa

Alirkan kegetiran

Tanpa raga mu

Bisakah ku rangkai bahagia?

Atau aku terlalu banyak berharap

Semoga tidak ….

Tidak ada komentar: