Aktifitas
yang tinggi dari orang tua sering membuat kita mengabaikan halhal kecil dalam
membangun hubungan komunikasi kta dengan anakanak. Seharusnya sebagai orangtua
kita lebih mengenal dan mengetahui masalah narkoba agar dapat disampaikan
kepada anakanak kita dalam upaya pencegahan dini. Sebab keinginantahuan mereka
akan halhal yang baru membuat mereka gampang terjerumus pada halhal yang
negatif dan dapat merusak masa depan mereka sendiri.
Setiap orangtua mempunyai cara yang
berbeda-beda dalam menangani anakanaknya dalam menyiapkan pondasi masa depan
mereka. Dengan memanfaatkan ruang Informasi Tehknologi kita dapat mengetahui
perkembangan tentang penyalagunaan Narkoba untuk membantu anakanak memahami,
menghindari dan memerangi penyalagunaan Narkoba itu sendiri. Sebab Narkoba atau
Napza sangat berpengaruh bagi tubuh manusia, dalam mengubah fungsi fisik dan
pshikologis pemakai dalam bentuk perasaan, pandangan dan kesadaran.
Narkoba atau NAPZA adalah
bahan atau zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi seseorang
(pikiran, perasaan dan perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik
dan psikologi. Narkotika,
psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA) yang biasa disebut Narkoba merupakan
jenis obat/zat yang diperlukan di dalam dunia pendidikan dan pengobatan. Akan
tetapi apabila dipergunakan tanpa pembatasan dan pengawasan yang seksama dapat
menimbulkan ketergantungan serta dapat membahayakan kesehatan bahkan jiwa
pemakainya.
Sesungguhnya
sejak lahir anak dalam keadaan suci dan telah, maka orang tuanyalah yang
merupakan sumber untuk mengembangkan fitrah beragama bagi kehidupan anak dimasa
depan. Sebab cara pergaulan, aqidah dan tabiat adalah warisan orang tua yang
kuat untuk menentukan subur tidaknya arah pendidikan terhadap anak. Disinilah
letak kunci menujuh sukses bagi orang tua dalam mengemban tugas dan
tanggungjawabnya dalam membimbing anak. Bertumpuh pada persoalan ini maka sebagai
orangtua kita harus bertindak preventif. Sebab mencegah lebih baik daripada
mengobati. Pencegahan ini dilakukan dengan menitikberatkan pada polapola :
a.
Pengembangan
Perkembangan
dan Pengembangan diri anak dapat dimulai dalam lingkungan keluarga dengan
memperhatikan, mengawasi serta menyalurkan bakat dan minat anak kearah yang
positif serta menumbuhkembangkan diri anak melalui pendidikan agama sejak dini,
memberikan kepercayaan pada anak dalam batasbatas toleransi. Membangun komunikasi
positif dalam bentuk anak adalah sahabat, dan orang tua adalah tempat menerima
dan menumpahkan segalah persoalan, memberikan bimbingan, pengajaran dan
pelatihan etika, dan moral secara berjenjang sesuai dengan perkembangan
dirinya.
b.
Penyaluran
Memperhatikan,
mendorong dan menyalurkan hobby dan minat yang positif dari dalam diri anak
untuk halhal yang positif, membangkitkan semangat anak saat dia mengalami
keterpurukan, menjelaskan kepada anak bahwa proses menujuh citacita itu lebih
penting ketimbang hasil yang diraih secara instan.
c.
Perbaikan
Memberikan
penguatan mental dan rasa percaya diri anak saat dia mengalami kekalahan dan
kegagalan. Memotivasi dan memberikan pemahaman pemahaman positif yang berfungsi
sebagai perbaikan dalam memperbaiki kesalahan, kekurangan, kelemahan yang
terjadi. Membuatnya merasa bahwa apa yang telah dilakukannya adalah benar tapi
belum saatnya untuk sukses karena kegagalan bukan berarti patah semangat tapi
belajarlah dari kesalahan, kelemahan, dan kekurangan tersebut sebab banyak
orang sukses adalah mereka yang juga dulunya banyak mengalami kegagalan.
Memberikan keyakinan dan pemahaman tentang betapa bermaknanya hidup ini jika
kita melalukannya dengan baik dan benar pada kehidupan sehari-hari.
Dalam
membimbing anak, kita sebagai orang tua harus berpedoman pada beberapa hal yang
sangat penting dalam membangun karakter dan jatidiri anak tersebut yaitu :
1.
Memberikan
Informasi Yang Benar.
Dalam
memberikan informasi dan menjalin komunikasi kepada anak kita harus memberikan
secara benar dan terbuka kepada anakanak sesuai dengan perkembangan dan jenjang
usianya tentang Narkoba. Katakan bahwa dia hanya boleh menggunakan obatobat
yang diberikan oleh dokter dan orangtuanya. Hal ini tentunya dimulai sejak usia
dini. Katakan sebenarnya tentang merokok, dan minuman beralkohol, yang bisa
mengakibatkan sakit paruparu, perubahan sikap dan sifat tubuh saat
menggunakannya, tentang bagaimana parahnya kanker dan lain sebagainya yang bisa
mengakibatkan kerugian bagi dirinya dan keluarga. Jika orang tua yang perokok
dan peminum jangan segansegan mangakui kesalahan ini di depan anakanak. Malah
kita harus menunjukan diri sebagai korban karena menggunakannya. Dengan penjelasan yang memadai,
diharapkan akan menimbulkan sikap kritis dari dalam diri anak, ketika suatu
waktu ada yang menawarkan narkoba, si anak berani menolak ajakan orang untuk
menggunakan narkoba. Hal yang terpenting adalah ajari mereka tentang
fakta-fakta Narkoba. Anak-anak akan menghormati sumber-sumber yang dapat
dipercaya. Bicaralah dengan tenang dan terbuka. Diskusikan tentang narkoba
secara jujur dan jangan melebihi-lebihkan fakta, karena hal itu akan menambah
ketakutan. Terangkan pemikiran anda tentang narkoba namun tanpa menggurui dan
diikuti dengan contoh-contoh yang dapat dipertanggung jawabkan. Jangan
tergantung pada obat apapun bila diresepkan oleh dokter dalam membantu anda
santai, mengatasi stress, sulit untuk tidur atau untuk menurunkan berat badan.
Anjurkan pilihan yang sehat dari pada menggunakan narkoba. Sarankan untuk
berolahraga, kerajian tangan, hobi dan bentuk kreasi lainnya.
2.
Peran
Orangtua :
- Sebagai Pengawas
Untuk menghidari anak dari
bahaya narkoba, orangtua juga harus meningkatkan peranannya sebagai pengawas.
Pembatasan (bouderis) sangat membantu untuk membuat anak merasa aman. Keluarga
perlu menyusun peraturan yang jelas. Dengan peraturan rumah yang jelas, anak
akan tahu mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan. Peraturan rumah
tersebut selain harus diketahui juga harus dimengerti sehingga yang melanggar
akan dihukum sesuai kesepakatan.
Setiap anak hendak pergi,
orangtua perlu bertanya dengan rincian kemana tujuan, kapan pulang, dengan
siapa mereka pergi dan yang lain-lain yang dirasakan perlu. Kontrol disini
untuk menunjukkan bahwa orangtua punya perhatian khusus kepada anak, dan tidak
membiarkan anak untuk bertindak semuanya sendiri. Yang perlu diingat adalah
sekalipun kotrol dijalankan dengan ketat, tetapi harus selalu berdialog dengan
anak dan menerima keberatan-keberatan yang disampaikan anak.
- Sebagai Pembimbing.
Peranan sebagai pembimbing
anak terutama dalam membantu anak mengatasi berbagai masalah yang dihadapi dan
memberikan pilihan-pilihan, saran yang realistis bagi anak. Orang tua harus
dapat membimbing anaknya secara bijaksana dan jangan sampai menekan harga diri
anak. Anak harus dapat mengembangkan kesadaran, bahwa ia adalah seorang pribadi
yang berharga, yang dapat mandiri, dan mampu dengan cara sendiri menghadapi
persoalan-persoalannya. Bila si anak tidak mampu menghadapi
persoalan-persoalannya yang susah seperti masalah narkoba, orangtua harus dapat
membantu membahas masalah tersebut dalam bentuk dialog. Dalam hal ini termasuk
bantuan bagi anak untuk mengatasi tekanan dan pengaruh negatif teman sebayanya.
Sehingga si anak akan memiliki pegangan dan dukungan dari orangtuanya.
- Mengenal dengan baik
temantemannya.
Orangtua perlu tahu siapa
saja teman anaknya; kemana mereka pergi, dan apa saja kegiatan mereka. Bila
anak membawa teman kerumah, bergabunglah dengan mereka. Tanyailah dimana mereka
tinggal, apa saja kegiatan mereka pada waktu luang dan bagaimana kabar orangtua
mereka. Pembiasaan-pembiasaan ini akan membuat anak maupun teman-temannya
menjadi akrab dengan orangtua dan menganggap orangtua sebagai bagian dari
kelompok mereka. Dan tetaplah bangun sampai saat anak pulang pada waktu malam. Dengan
cara seperti ini si anak akan merasa bahwa orangtuanya memperhatikan dan
mengetahui semua kegiatan dan teman-temannya. Ini akan membuat si anak akan
berfikir untuk melakukan kesalahan-kesalahan kepada orangtuanya.
- Bekerjasama dengan
pihak lain.
Orangtua juga perlu
berkonsultasi dan bekerjasama dengan orang lain, khususnya Guru Bimbingan Konseling.
Sebab berada di sekolah, gurulah yang menjadi pendidik, dan pengawas anak. Guru
adalah sebagai pengganti orangtua di Sekolah. Dari pagi hingga siang anak dalam
pengawasan guru di Sekolah. Guru akan mengetahui anak yang terlibat masalah dan
membantu mereka untuk menyelesaikannya. Guru akan berperan untuk menjadi tempat
curhat bagi anak/siswa yang mempunyai masalah, baik dirumah maupun di tempat
lain, dengan begitu guru bisa mengetahui dan membantu si anak bisa
menyelesaikan masalahnya. Agar orangtua tidak merasa sendiri menghadapi
masalahnya dan akan merasa optimis dapat menyelesaikannya. Hal ini sangat bermanfaat
bagi pemantauan anak agar sedini mungkin dapat diketahui gejala-gejala awal
manakala seorang anak terlibat penyalahgunaan narkoba.
3.
Peran
dan Tanggung jawab anak itu sendiri.
1.
Bagaimana
Menolak Ajakan Teman
Ø
Pada
umumnya seseorang mengenal dan menggunakan narkoba awalnya karena tawaran teman
dekat. Sering terasa sulit menolak ajakan tema dekat apabila kalau dia itu
pacara sendiri.
Ø
Harus
siap bila mereka mencap dengan julukan tertentu (seperti banci, ayam sayur,
lembek, nggak macho, norak dan lain-lain).
Ø
Ada
cara yang tegas dan bijaksana untuk menolaknya yaitu: katakan “TIDAK”, “Maaf
saya tidak tertarik”, “Untuk yang satu ini… sorry deh, aku nggak bisa.”
Ø
Tatap
matanya, bersikaplah tenang, cepat berlalu dan katakan: “Aku ada urusan lain”,
“Maaf aku harus les dulu”, “Aku ditunggu Ibu/Bapa”.
Ø
Ganti
topik pembicaraan
2. Bagaimana Menjadi Tempat
Curhat
Menyediakan diri sebagai
tempat curhat bagi teman, sehingga dapat meringankan masalah dan mencegahnya
untuk menggunakan narkoba, bagaimana
menjadi teman curhat yang baik bagi teman :
Ø
Menciptakan
suasana yang bebas dari rasa kekhawatiran
Ø
Mendengarkan
hingga tuntas apa yang disampaikannya tanpa memotong pembicaraan
Ø
Jangan
memberi nasehat kalau tidak meminta
Ø
Beri
saran pemecahan sebagai masukan, dan jangan memaksakan kehendak
Ø
Jangan
menyalahkan
3. Bagaimana mengembangkan
potensi diri
Ø
Salah
satu hal yang dapat mencegah kita menggunakan narkoba adalah dengan cara
mengenali kekuatan dan kelemahan diri atau disebut juga potensi diri.
Ø
Kembangkan
hoby yang ada pada diri kita, misalnya olah raga, musik, melukis, menari,
menyanyi, panjat tebing, pecinta alam dll.
Ø
Cobalah
untuk menjalan hobi/kegiatan tertentu secara terus menerus
Ø
Bentuk
kelompok teman atas dasar minat yang sama dan kegiatan yang positif
Ø
Seringkali
hobi yang menonjol dapat dijadikan modal hidup dimasa yang akan datang.
4.
Upaya
Pencegahan
Upaya pencegahan dilakukan
dengan 3 cara intervensi yaitu:
1.
Pencegahan
Primer
Upaya pencegahan yang
dilakukan sebelum penyalahgunaan terjadi dan biasanya dalam bentuk pendidikan,
kampanye, atau penyebaran pengetahuan mengenai bahaya Narkoba, serta pendekatan
dalam keluarga dan lain-lain, cara ini bisa dilakukan oleh berbagai kelompok
masyarakat dimanapun seperti: sekolah, tempat tinggal, termpat kerja dan
tempat-tempat umum.
2.
Pencegahan
Sekunder
Dilakukan pada saat
penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment) cara ini
biasanya ditangani oleh lembaga professional dibidangnya yaitu lembaga medis
seperti klinik, rumah sakit dan dokter. Tahap pencegahan sekunder meliputi:
tahap penerimaan awal dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan tahap
ditoksikasi dan terapi komplikasi medik dilakukan dengan cara pengurangan
ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.
3.
Pencegahan
Tersier
Upaya yang dilakukan untuk
merehabilitas mereka yang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan, upaya ini
dilakukan cukup lama oleh lembaga khususnya seperti klinik rehabilitas dan
kelompok masyarakat yang dibentuk khusus (therapeutic community). Tahap ini
dibagi menjadi dua bagian yaitu fase stabilitasi yang berfungsi untuk
mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan fase sosial dalam masyarakat
agar mantan penyalahguna Narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di
masyarakat.
Demikian
beberapa hal yang dapat sampaikan dalam rangka memberikan pengenalan dan
pemahaman bagi kita semua untuk lebih mengenal dan memahami tentang beberapa
Upaya Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan Narkoba dan Dampak
penyalahgunaannya terhadap masyarakat terutama bagi generasi muda.
Dukungan dan partisipasi aktif dari kita
semua melalui Pemerintah, Swasta, LSM, tokoh masyarakat, Tokoh Agama, karang
taruna terutama keluarga, sangat diharapkan demi kelangsungan hidup generasi
yang akan datang yang bebas dari Penyalahgunaan Narkoba.
“ Mari Kita Sehati Mewujudkan Masyarakat ROTE
NDAO yang Bebas dari Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Di Bumi Sasando
Permai Yang Kita Cintai ini”
REFRENSI
InfoNarkoba.com.