Rabu, 18 Juni 2014

KEPEDULIANMU HANYA RETORIKA



tuan dan nyonya pemilik negeri, aku mohon
jangan lagi selalu membuatku mengerang
menuliskan banyak puisi pengobat luka
tapi tak bisa membuatku berhenti menahan perihnya
sebab idealisme selalu bisa kau beli

dengan angkuh kamu mencengkramku
sambil berbisik lupakan perjuanganmu, akulah takdir
yang bisa menentukan nasibmu
karma bukan bagianku, akulah sang panguasa
berteduhlah bersama keyakinan ku
diam dan analisalah kekeliruanmu, lalu mengalah

kita samasama pengembara dalam dunia fana
bedanya dirimu selalu berselimut prinsip dan idealisme
sementara aku tak bisa hidup dalam dongengmu
tentang kejujuran dan kebenaran yang selalu menang
lihatlah para imam yang menggadaikan imannya padaku
selalu setia mendoakanku dengan zakat haramku
sementara kamu akrab dengan pena dan derit pintu tuamu
yang tak pernah terbuka melihat dunia yang telah berubah
lihatlah dirimu jubah iman telah dipakaikan padaku
apa kamu masih bertahan dengan idealismemu

Tidak ada komentar: