Sabtu, 28 Juni 2014

MENUNGGUMU



bukankah yang tak berarti. tak akan pernah langgeng
jadi aku hanya diam menunggu.
lalu waktu yang menghapus jejakmu
meski itu harus menyuburkan uban dikepala

sayang,… jarak ini adalah bukti
ikatan itu tak pernah sekuat yang kita kira
sungguh dengan mu
tak akan ada waktu yang ingin ku ulang
meskipun tak bisa ku buang semua kenangan



untukmu! jika tak ada maaf
bukan berarti aku membencimu
jika tak membencimu
bukan berarti ku ingin kau ada dalam kehidupanku lagi
membatulah seperti egomu

jika egomu sekeras batu
bukan berarti aku tak bisa melunturkan kerasmu
aku akan mencair dan terus mengalir
agar bisa memecahkan egomu
jika angkuhmu adalah emas
aku akan menjadi api yang meleburmu
menjadi kemurnian cinta yang memilihku

 

Rabu, 18 Juni 2014

KEPEDULIANMU HANYA RETORIKA



tuan dan nyonya pemilik negeri, aku mohon
jangan lagi selalu membuatku mengerang
menuliskan banyak puisi pengobat luka
tapi tak bisa membuatku berhenti menahan perihnya
sebab idealisme selalu bisa kau beli

dengan angkuh kamu mencengkramku
sambil berbisik lupakan perjuanganmu, akulah takdir
yang bisa menentukan nasibmu
karma bukan bagianku, akulah sang panguasa
berteduhlah bersama keyakinan ku
diam dan analisalah kekeliruanmu, lalu mengalah

kita samasama pengembara dalam dunia fana
bedanya dirimu selalu berselimut prinsip dan idealisme
sementara aku tak bisa hidup dalam dongengmu
tentang kejujuran dan kebenaran yang selalu menang
lihatlah para imam yang menggadaikan imannya padaku
selalu setia mendoakanku dengan zakat haramku
sementara kamu akrab dengan pena dan derit pintu tuamu
yang tak pernah terbuka melihat dunia yang telah berubah
lihatlah dirimu jubah iman telah dipakaikan padaku
apa kamu masih bertahan dengan idealismemu

KAMI TAK SANGGUP LAGI BERTERIAK



tak sanggup lagi menjerit, apalagi berteriak
pita suara ini telah putus
penderitaan membuat kami tak mengenal tawa
keadaan membuat kami tak sanggup tersenyum

tuan dan nyonya penguasa negeri
apakah hari kemerdekaan kali ini
harus diiringi lambung lapar yang berteriak merdeka
ataukah penghormatan bendera dengan jemari yang lunglai

jujur kami hari ini tak ingin mendengar pidatomu
telinga kami sudah dipenuhi janjijanji palsumu
kali ini, waktunya kami yang bicara
singkirkan aku dari cengkraman sejarahmu

INGIN BERSAMAMU SELALU



aku ingin bersamamu,menyusuri labirin sunyi
hingga metaforaku kehilangan makna, pada dimensi rasa
hingga katakata kehilangan rasa,
tapi hati kita mampu menterjemahkan artinya

aku selalu ingin mencuri semangatmu
yang diamdiam kuhirup dari aroma kegigihanmu
ternyata bekal itu yang membuatku bertahan hidup ayah

selalu berhasil semai rindu, redakan gemuruh hasrat
selalu riuh oleh pilu dalam merapalkan doa
tetap saja tangisku pecah karena kesepian yang diamdiam ku telan
mungkin saat ini aku lebih pandai melarutkan tangis dalam senyumku

sayang boleh kuintip lelapmu
mungkin bisa kuhibur saat sedihmu datang bertamu
atau tertawa bersama, saat ceriamu berkunjung
aku rindui itu.
bersamamu dalam segala waktu