Minggu, 15 Desember 2013

AKU INGIN JADI MURAI




butiran embun pada tangkai pijakmu
merembesi genit memadati pagiku
gegas rindu kilaukan hariku dalam siluet wajahmu
riang menempa hatiku memadati sarat mimpi
yang kian bersemi di hati

aku ingin menjadi murai
yang berkicau riang melompati dahan perdu
lalu mampir ke jendela kamarmu
mengucapkan selamat pagi dalam sisa mimpimu
memberi ruang pada dialog hati
yang memantulkan butiran airmatamu

Jumat, 13 Desember 2013

KU TERBANG PADA TITIK BEKUMU



lembar kenangan telah menghantar dirimu
menjadi maket mini yang berdiam dalam kalbuku
ada kehangatan juga luka yang menghiasi harihariku
membiarkan hyphetermia menjadi karib tualangku
edema perlahan membuaiku dalam kebekuan hati

kau mulai terbang pada titik beku
dalam musim yang menghantar hatimu
selamanya bagai bait yang tak pernah pudar
harapku hangat hatiku menempa hatimu
melumerkan kebekuan ruang hatimu
agar endema hatimu terisi sinar juga cahaya
yang dapat menyelamatkanmu dari kebekuan dan rasa hampa

Rabu, 11 Desember 2013

JIKA MAUMU PERGI ... PERGILAH



memasuki ruang rindumu
berlembar kenangan diamdiam tergenang
kemarahan yang mengasah lembaran cintamu kian tajam
menyeret langkahmu semakin jauh semaikan jarak
rindu ini renta tanpa lekat bau tubuhmu

pergilah kasih, kenakan mantel bulumu
agar perpisahan ini menjadikanmu hangat
di keningmu telah ku letakkan ciuman terindahku
agar jalan selalu lapang menerima langkahmu

kembali pulanglah pada keterasinganmu
karena rindumu tak lagi mengenalku
sebab jemarimu tak lagi menyimpan hangatnya
saat genggamanku menghantarmu riang
menyusuri jalanjalan yang penuh kenangan
dimana tawa kita mengalir tanpa muara

PERCINTAAN MAYA



kian mempesona. habiskan waktu
yang memanjakan igauan tidur lalu bersulang
untuk sebuah kemustahilan yang telah terwujud anggun
selalu bersulang dalam kedalaman jiwa yang dermaga
seperti kesetiaan kita yang mulai telanjang
karena diracuni jejaring sosial yang telah menjadi nabi

pola pikir kita mulai terjangkit endemik atheis
yang nyasar lewat jejaring sosial
bahkan kaidah saling mencemoh agama adalah private les
seolah imanmu tengah menghiburmu dalam kebenaran

CINTA MAYA KITA



kita hanya sepasang pengantin
yang menyumbat luka yang menganga di jantung
dengan perbincangan seluler
melumuri rindu dengan segalah pujian
lalu mencoba memahami kehendak takdir yang kita arungi
kita selalu bermimpi di maya
tentang pertemuan yang sarat dalam pelukan yang paling ibu
pertemuan maya kita, telah menciptakan
loronglorong rahasia yang kita lewati dalam ikatan batin
selalu menyimpan berpuluh lembar kenangan yang tersusun rapi
bentuk cinta kita adalah bibirbibir aksara yang elok dalam senyuman
hiasi gairah persetubuhan kita yang tertaut mesra

kian mempesona. habiskan waktu
yang memanjakan igauan tidur lalu bersulang
untuk sebuah kemustahilan yang telah terwujud anggun
selalu bersulang dalam kedalaman jiwa yang dermaga
seperti kesetiaan kita yang mulai telanjang
karena diracuni impian untuk bertemu