Senin, 26 Januari 2015

MANAKAR RINDU



senja yang sederhana, menelan getir azab
lalu ku gigit manisnya dalam kepulan puntung terakhir
jarak yang jauh adalah waktu yang memenjarakan
rasa yang terindah dalam memeram rindu

kadang kita memang harus berpisah
demi menakar seberapa dalamnya perasaan
waktu tak pernah tepat menetapkanmu sebagai takdir
meski cintamu koma sekian lama tanpa debaran jantung

jujur, aku seperti bulan diatas kuburan, manatapmu jauh
menembus angan mengharapkanmu bahagia
aku tak pernah berhenti mananam mimpi
laiknya petani yang setia pada ladangnya meski tandus

jarak. adalah waktu yang paling rindu
dimana aku menitipkan namamu dalam doa
agar amnesia tak pernah mencuri mu dari debar dadaku
seperti siang ini dalam bara mentari yang membakar ubunubun

Rabu, 21 Januari 2015

JANGAN PAKSA AKU



kau mulai toreh luka baru saat semuanya telah sembuh
kau mulai buka kenangan yang telah aku kuburkan
lalu berpurapura tegar mendekap perihnya
ternyata menjadi dewasa itu sulit. meski dirimu bukan bocah lagi

seharusnya dirimu jangan memaksaku menepi
hanya untuk menggali kembali kenanganku yang telah terkubur
aahh aku kini sadar. dirimu sengaja memaksaku
agar aku selalu mengigatkanmu tentang cintamu dimasalalu

aku sadar dirimu tak bisa menutupi semuanya
kenanganku hanya sebuah kedok bagimu
agar aku selalu mengigatkanmu tentang gairahgairahmu dengannya
gairahgairah yang pernah mengantarkanmu melompati badai

gairah yang selalu membuatmu berkubang di dalamnya
gairah yang terus tumbuh subur dalam pelarianmu
aku hanya inang tempat mu menumpang tumbuh
aku bukan cintamu.

Rabu, 14 Januari 2015

JANGAN PERCAYA SIAPAPUN



jangan pernah bermimpi
dari hasil sebuah debat tentang kemakmuran
akan ada sebuah perubahan kehidupan di negeri ini
sihir selalu memperindah rupa keburukan dengan fatwanya
sebab penyihir selalu lahir
di sepanjang zaman dalam berbagi elegy kehidupan
kadang mendonggak penuh wibawa
gagah bagaikan merak yang angun menghipnotis angan
kadang merendah dalam berbagai manisnya pujian
bak serigala berbulu domba dalam memasang jerat

saat ini banyak aktivis
telah melacurkan keyakinan mereka
dengan menggadaikan kebenaran itu sendiri
para politisi rajin menebar sumpah dan janji palsu
birokrasi yang frustrasi, karena terinjak kepentingan
polisi yang seharusnya mengayomi dan melindungi rakyat
malah sibuk mengayomi kejahatan itu sendiri
kaum akademik yang idealis tapi buta,
lemah dan mandul dalam membaca peta zaman
kerjanya selalu berteriak dijalanan minta susu dan remahremah
setelah diberi makan, balik menjilat ludahnya sendiri

sejatinya beban yang terikat di pundakmu
adalah bagaimana kamu menanak bekal hidupmu sendiri
walau kebenaran dimata orang lain adalah iman
belum tentu lahirkan mutiara. sebab kamu akan membelah tiram
diasinnya laut kehidupanmu sendiri.

hidup ini memang kejam
siasatilah dengan cerdik dan licik
jika tak lagi terbidik dengan cerdas

gunakan NALURImu agar kau selamat
tapi janganlah kehilangan NURANI

JARAK ADALAH WAKTU YANG PALING RINDU



malam ini mendung memayungi kotaku
mengingatmu. aku seperti bulan diatas nisan
selalu menatapmu jauh. menembus angan
tanpa menginginkan apaapa selain bahagiamu

pada jarak ini. adalah waktu yang paling rindu
dimana aku menitipkanmu dalam doadoa
agar amnesiamu tak akan pernah mencuriku dari debar dadamu
seperti malam ini dalam mendung yang memayungi cahaya bulan

kadang kita memang harus berpisah
demi menakar seberapa dalamnya perasaan
waktu tak pernah tepat menetapkanmu sebagai takdir
meski cintamu koma sekian lama tanpa debaran jantung

Senin, 12 Januari 2015

PETA KENANGAN


dengan peta kenangan, datanglah
uraikan rindumu yang tak pernah surut
walau melampaui sunyi sekalipun
meskipun semuanya tak lagi berbau mawar
namun aromanya tetap melekat dalam ingatan

sebisa mungkin pada garis pertemuan
tinggalkan jejak hujan pada humus tanah
biar dapat ku hirup jejak tubuhmu
yang betah berdiam dalam ingatan