hanya ini yang ku wariskan
sepetak sawah retak
ketika sungai telah bersisah debu
peninggalan yang lahir dari darah dan airmata
tanpa alamat yang tertulis
di sudut kanan amplop seperti di
leaflet
juga tanpa kemasan manis
seperti yang terjual di outlet
hanya ini yang tersisah
dari peradaban yang beruban
karena timbal, limbah dan cerobong
industry
yang mengangkangi kota kita
sawah mu tinggal nostalgia
dalam pigura berdebu
tak ada lagi embun
yang mengetuk jendelamu kala fajar
sebab dia telah terhisap
gedung pencakar yang berumah kaca
Tidak ada komentar:
Posting Komentar