wajah senja menepikan
senyum saat deras hujan sore ini
lampulampu taman
tergantung gelisah
sebab pintupintu
kerinduan berderit tertutup pada sunyi
hening paham benar
seberapa rindu yang terkuras
ketika cuaca
menitipkan retas hujan saat rindu datang bertandang
malamku berpeluk resah
melebihi hujan saat badai
dimana rinduku padamu,
kian menderas
hingga sampai pada
titik kulminasi
titik dimana aku hanya
ingin memelukmu tanpa ingin melepaskan
haruskah aku bersulang
untuk secangkir bayangmu dan seseduh kenang kita
sengaja ku teriakan
namamu
dibawah risau angin
dan deras guyuran hujan
agar hanya kamu dan
hujan yang bisa mendengar
tentang teriakan hatiku
yang menderas rindu
jika itu bayangmu di
balik buram kaca jendela
tempat dimana kamu
selalu memandangku
mengartikan tangis,
tawa juga isyarat cintaku
ku mohon janganlah
beranjak
agar aku merasah kamu
tetap menatapku
meski sebenarnya kamu
sedang terlelap dan tak memimpikan aku
biar aku disini kuat
dan tetap tersenyum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar