senja yang indah dalam kepulan nikotin
hangatkan beranda. tutupi gigil gerimis yang tersipu
laiknya candu, dimana luka dan cinta memuara
senja yang indah dalam secangkir kopi
temani larut anganku. saat rasa pahit mengendap
serupa cerminan hayat mengukir jejak pada hari
selalu menagih dalam ingin walau rasa manis menyelinap
tak mampu sembunyikan pekatnya musim di halaman
seperti harihari yang bersalin warna dalam musim
berteman bangku tua menatap wajah hari dalam segala rupa
hanya secangkir kopi karib menemani
seperti harihari yang bersalin warna dalam musim
berteman bangku tua menatap wajah hari dalam segala rupa
hanya secangkir kopi karib menemani
hanyutkan kenangan yang memuara.
jika mazhab itu datang, dalam labirin sunyi
lihatlah rerupa kita hanya bayangan diatas
air
selalu hanyutkan kenangan ke muara
tempat dimana cinta dan luka menyatu