Kamis, 31 Juli 2014

IBU



ibu, jika jemari ini patah
hatiku terus tetap menulis tentang airmatamu
airmata yang selalu kau sembunyikan. dalam setiap senyum
saat hidup ini semakin pahit dan getir

ibu, jika bibir ini keluh
jiwaku tetap terus teriakkan doadoamu
doadoa yang tak sanggup ku tampung
saat kehidupan tak lagi memberi harapan
sebab penderitaan telah merebutnya dalam sujud lelah jiwa

ibu, ijinkan aku tenggelam dalam dadamu yang dermaga
agar dapat ku susun keriputmu
sebagai peta jalan pulang saat aku sesat
agar aku bisa mengajarkan pada anakanaku
tentang surga yang bersinar pada tapak kakimu

Tidak ada komentar: