kemiskinan seperti kutukan. melahap
apapun
tak ada yang gratisan. jika tak
sadar
keindahan hidup kian hilang
pesonanya
jika tak cerdas melangkah. gagal
kembali lekat
pilihan akhir sebagai penyucian
diri
hanya datang sebagai pembenaran. bukan
kebenaran
sebab ketakutan akan kemiskinan
telah kekal seperti kutukan
melebihi apapun
jika diberi kedewasaan untuk
memilih
maka belajarlah menjinakan
keangkuhan zaman
usia belia tak pernah lagi
menghalangi sudut pandang
sebagai penuntun hingga menemukan
takdir
saat ini manusia selalu berupaya
mendahului takdirnya
seperti Tuhan yang memberi ruang
untuk tobat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar