Senin, 15 Agustus 2011

CINTA TAK PERNAH MATI I


cinta tak pernah mati dalam jiwa yang merindu
walaupun keluhnya membatu dalam debar dada
namun rintihnya telah merahim dalam detak nadi
meskipun penantian meranggaskan hati dalam tahuntahun yang gersang

namun dia tak pernah bosan menyapamu dalam perhatian
saat embun meninggalkan bumi kala mentari menyapa
pun saat senja silam dalam pelukan lengan malam
rohnya selalu hadir walaupun terkadang lambat meninggalkan stasiun
ketika hari bertambah tua dan amnesi mengerogoti cintanya
sebab dia telah merahim dalam detak waktu.

bila saat saat jenuhmu penuh,
ingatlah bahwa dia masih tetap menunggumu
sampai kamu bosan bercinta dalam irama musim
pun kelelahan dalam malammalam yang menjeratmu dengan gigilnya
ingatlah dia yang selalu duduk menantimu pada pendiangan yang sama
datanglah dimana pernah kita bersama menghangatkan hati yang beku

MENEPILAH DAN KITA BICARA


senja ini mendung mengarsir ragu di keningmu
dengan mata hatimu, tidakkah kau melihat ceruk bening di bola mataku
didalamnya kau bercermin dari beribu purnama penantianku
yang melahirkan malammalam pengasingan
dari sebuah rasa yang tak pernah mati

meskipun waktu telah menceraikan kita
jujur tetap aku menenun rasa untuk penghangat hatimu
sebab kenangan adalah peta yang selalu ku bawah pulang
agar tak pernah aku tersesat saat amnesia menjerat cintaku

sayang bisakah kita menepi sejenak
dari badai yang menghempas segala rasa
dimana kita bisa berdialog dengan hati
menyatukan rasa yang terdiam lama
agar kita bisa keluar dari badai ini
mengarungi cakrawala dengan satu hati sehidup semati
laiknya sepasang sejoli yang selalu berdampingan

Minggu, 14 Agustus 2011

SENJA BURAM


senja ini mendung mengarsir hitam di keningmu
dengan mata hati, ku melihat ceruk bening di bola matamu
didalamnya ku bercermin dari beribu purnama
yang melahirkan malammalam pengasingan
dari sebuah rasa yang tak pernah kering
meskipun waktu telah menceraikan kita
jujur tetap ku menenun rasa penghangat hatimu
sebab kenangan adalah jalan yang selalu ku bawah pulang

SAAT KAU JENUH


saat jenuhmu penuh, aku masih tetap menunggu
sampai kamu bosan bercinta dalam irama musim
pun kelelahan dalam malammalam yang menjeratmu dengan gigilnya
ingatlah aku yang selalu duduk menantimu
datanglah pada pendiangan yang sama
dimana kita pernah menghangatkan hati yang beku

SEHATI


bisakah kita menepi sejenak
dari badai yang menghempas segala rasa
dimana kita bisa berdialog dengan hati
menyatukan rasa yang terdiam lama
agar kita bisa keluar dari badai ini
mengarungi cakrawala dengan satu hati sehidup semati
laiknya sepasang sejoli yang selalu berdampingan