senja ini mendung mengarsir ragu di
keningmu
dengan mata hatimu, tidakkah kau
melihat ceruk bening di bola mataku
didalamnya kau bercermin dari
beribu purnama penantianku
yang melahirkan malammalam
pengasingan
dari sebuah rasa yang tak pernah mati
meskipun waktu telah menceraikan
kita
jujur tetap aku menenun rasa untuk penghangat
hatimu
sebab kenangan adalah peta yang
selalu ku bawah pulang
agar tak pernah aku tersesat saat
amnesia menjerat cintaku
sayang bisakah kita menepi sejenak
dari badai yang menghempas segala
rasa
dimana kita bisa berdialog dengan
hati
menyatukan rasa yang terdiam lama
agar kita bisa keluar dari badai
ini
mengarungi cakrawala dengan satu
hati sehidup semati
laiknya sepasang sejoli yang selalu
berdampingan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar