Kamis, 30 Desember 2010

AKU DAN PELACUR



Kaki telanjang ku mengigil
Pada keping paving rumah mu
Sementara hujan beku warnai terasmu
Dingin menyentuh telapak
Lengan mu menuntun gerak tubuhku
Berpadu aroma parfum murah
Mengalir deras dalam desah nafas
Menjelma badai bandang
Dalam gairah yang kau tawarkan

Hangat jamu penambah stamina
Tersaji mengoda diatas meja kayu
Pada tatakan retak tak berwarna
Kutemui jawabannya
Dalam sintal lekuk tubuhmu
Kau lukis kerasnya hidup

Aroma parfum mu
Mengajari ku memahami dirimu
Luruskan frase kehidupan
Yang tak mampu kupahami
Menorehkan garis lurus
Tentang kerasnya derita
Yang saat ini kejam menguliti

Kembali ku hembuskan
Kepulan asap rokok dalam_dalam
Saat sesak hasrat terjawab dalam gairah liar
Aku tersentak sadar
Kita berdiri menjaga jarak
Lantas tubuh mu menghilang
Ditelan daun pintu buram rumah petak
Isyarat untuk ku segera pulang
Dengan sepasang kaki telanjang
Sempat ku toleh dibalik jendela kehidupan
Paras cantikmu hilang di telan kelambu

Tidak ada komentar: