Bangkitlah, nak
Sebelum mentari mendahuluimu
Sebab waktu tak sudi menunggu
Carilah remah penyambung hidup
Sebab pengap hidup terus menyelimuti
Jika kau terus tidur menunggu janji
Kejarlah mimpi sebab dia tak terbeli
Mungkin ada yang tercecer
Tajamkan mata, banyak masa depan
Akan kau temui di sampah_sampah jalanan
Jika beruntung dapat buku maka ilmu dapat kau peroleh
Meski itu bukan pengakuan formal dalam dunia
Setidaknya kamu mempunyai kekayaan bathin
Sekarang mentari tinggal sepenggal
Menikam ubun_ubun rutinitas
Mendung juga mengayut lembut
Sebentar lagi hujan turun
Melunturkan debu_debu jalanan
Tapi tidak untuk mereka yang tamak oleh harta
Nak, kemarilah
Jika letih istirahatlah
Tapi jangan terlalu nyaman
Nanti kita diseret paksa trantib
Sebab kota ini butuh keindahan
(terinspirasi dari kehidupan pemulung di bantalan Rel Kereta Api)
Sebelum mentari mendahuluimu
Sebab waktu tak sudi menunggu
Carilah remah penyambung hidup
Sebab pengap hidup terus menyelimuti
Jika kau terus tidur menunggu janji
Kejarlah mimpi sebab dia tak terbeli
Mungkin ada yang tercecer
Tajamkan mata, banyak masa depan
Akan kau temui di sampah_sampah jalanan
Jika beruntung dapat buku maka ilmu dapat kau peroleh
Meski itu bukan pengakuan formal dalam dunia
Setidaknya kamu mempunyai kekayaan bathin
Sekarang mentari tinggal sepenggal
Menikam ubun_ubun rutinitas
Mendung juga mengayut lembut
Sebentar lagi hujan turun
Melunturkan debu_debu jalanan
Tapi tidak untuk mereka yang tamak oleh harta
Nak, kemarilah
Jika letih istirahatlah
Tapi jangan terlalu nyaman
Nanti kita diseret paksa trantib
Sebab kota ini butuh keindahan
(terinspirasi dari kehidupan pemulung di bantalan Rel Kereta Api)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar