saat ini,
demi mengisi lambung yang kosong
lahirlah
banyak ahli kitab suci
selalu
memindahkan riwayat dan sejarah
dengan
tangkas memangkas menjadikan sesat
penafsiran
dimulai dengan sekarat
layaknya
musim, penanda kerasnya takdir
selalu
berseru dijalanjalan tentang mimpi dan hidup abadi
padahal
sebuah lahat lebih terang dari dirinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar