Kamis, 07 November 2013

JALAN GELAP YANG KAU PILIH 2



dalam kegalauan, langkahku limbung
bahkan tak bisa berjalan sendirian, tanpamu
harapku senyum genitmu memapahku
dengan kecupan hangatmu sibuk membantuku,
luruskan kesepian yang merasuki langkah

namun pintu malam terbuka menatapku iba
seolah mengukur seberapa jauh rasamu, merasuki jiwaku
masih saja namamu melingkar damai di jantungku
namun kekeliruanmu memilih rupiah dengan sintal tubuhmu
karena penderitaan jadikan nabi yang paling kau takuti
habis, untuk membunuh rasa syukurmu

menjauhlah hikayat lumpur
yang memahat tubuhmu dalam ingatan
seperti aku mengingat comberan becek selokan kota
disanalah tawamu selalu terjerembab sepanjang musim

Tidak ada komentar: