Selasa, 12 November 2013

HITAM AIR LAUTKU



lautku  telah kehilangan pelukan lembut alga
hingga senjanya pun, kehilangan senyum
berlaksa jala ditebarkan nelayan 
mencari jasad matamu yang telah kehilangan bening
tinggal amarahmu yang kau titipkan pada taringtaring karang
yang kian runcing dikikis abrasi

pulauku mulai sesak dengan nafas mempelai sunyi
sejak atmosfer ditelan gedung kaca bertingkat
kau mulai kehilangan makna lambaian nyiur
celoteh riang bibir sampan, yang digauli ombakmu
yang selalu menentramkan gelora liar jiwamu

mungkin amarah bermuara pada nisannisan nyiur
yang telah sujud pada tangantangan kokoh keserakahan
ataukah jantungmu yang terjangkiti limbah kesedihan
hingga siapapun tak akan pernah mampu menghakimi kehilafan ini
yang membuatmu terkurung dalam jurang kesendirian

Tidak ada komentar: