kembali
rindu ini kian nyaring berteriak
layaknya
kereta memasuki stasiun yang bukan tujuan kita
demikian
keresahan ini hadir memeluk kabut pada bangkubangku peron
seolah
teman kencan yang hendak merayakan kesendirian
seperti
takdir yang kita lewati menandai jalan pulang
pada
sebuah perjalanan kepulangan yang abadi
dalam
perjalanan pulang. sesekali menaikan harapan
seolah
memunguti keyakinanku untuk bertemu dirimu
tanpa
berburuk sangka dengan takdirku
saat
kecelakaan bertindak sebagai Tuhan. mengambil nyawaku
dalam
perjalanan. keletihan mulai menyelinap diamdiam
mengajarkan
bahwa kelelahan adalah manusiawi.
dimana
kita sering alpa.
yang
terjaga hanya ingatan tentang masa tua
ingatan
dimana kita masih bisa tertawa
bersama
anakanak yang tumbuh dengan segalah persoalannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar