Kamis, 10 April 2014

MENJEMPUT RINDU





kembali rindu ini kian nyaring berteriak
layaknya kereta memasuki stasiun yang bukan tujuan kita
demikian keresahan ini hadir memeluk kabut pada bangkubangku peron
seolah teman kencan yang hendak merayakan kesendirian
seperti takdir yang kita lewati menandai jalan pulang
pada sebuah perjalanan kepulangan yang abadi

dalam perjalanan pulang. sesekali menaikan harapan
seolah memunguti keyakinanku untuk bertemu dirimu
tanpa berburuk sangka dengan takdirku
saat kecelakaan bertindak sebagai Tuhan. mengambil nyawaku

dalam perjalanan. keletihan mulai menyelinap diamdiam
mengajarkan bahwa kelelahan adalah manusiawi.
dimana kita sering alpa.
yang terjaga hanya ingatan tentang masa tua
ingatan dimana kita masih bisa tertawa
bersama anakanak yang tumbuh dengan segalah persoalannya

Tidak ada komentar: