untukmu
yang jatuh dalam pelukan malam
ku ingin
mengurung purnama dimatamu
menyelusupkan
kenangan dalam tiap senyummu. tentang cinta
cinta yang
selalu datang ditiap sudut kenangan
cinta yang
mencemburui lekuklekuk sunyi tubuhmu dalam keindahan kelam
musim yang
menua, dalam helai kalender yang gugur
kecemasan
yang mengendap dalam dada penantian
kangen yang
tak dapat melerai ingatan
selalu
menyimpan airmata dalam sosok hujan
saat musim
menikmati waktunya bersalin rupa
kita masih saja memilih bertualang
jauh sebelum jalanjalan dilapangkan
dalam jangkauan jarak
perjalanan selalu menjadi sebuah
janji yang dipinang waktu
kadang berkoar dalam titik jenuh
penantian
aku hanya perempuan
yang menenggelamkan diri dalam
samudera hatimu
tempat berlindung dari deraan musim.
layaknya rumah piatu
menerima kasih sayang tanpa memaksa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar