Sabtu, 05 Oktober 2013

DZIKIR






jujur aku hanya ingin dialog kita lebat dalam tawa
hingga malam menyeret kita dalam berjuta mimpi
tentang pagi yang dermaga aku merindukan itu. sungguh

sebab hidup ini begitu cadas dan tandus
tempat segalah kegetiran tumbuh menyemak
menyimpan airmata dalam liang kegetiran
sementara asa berebut tempat dengan peluh
yang tak mampu mengalir ke ladangladang tandus
sesak seperti kehilangan kekasih yang pergi begitu saja

apakah kita harus jatuh
agar kita tahu betapa indahnya berada di bawah
lalu menatap kebesaran MU di atas sana
dalam sujud dan dzikir
aku tak tahu. yang ku tahu saat ini, pagi ini masih tetap saja sama
kadang galau, kadang riang
tapi harus ku jalani
seperti angin yang tak pernah diam,
selalu mengisi rongga dada

DALAM PERJALANAN MENUJUH MU




dalam hirukpikuk penumpang yang menaikan harapan
pada setiap persinggahan di halte yang riuh
aku menunggumu, sungguh. penuh rindu
bangku yang ku duduki tak pernah memahami gelisahku
yang ingin merayakan debar pertemuan ini

berbatangbatang rokok terbakar kegelisahan
membiarkan nikotin tulus merangsak paruparu
melompati kematian itu sendiri
seperti takdir yang kita lewati
menandai jalan pulang. selalu penuh candu
yang mematikan logika

tapi jujur aku begitu menyukainya
rindu adalah candu, dimana cinta dan luka menyatu
dalam berbagai wujudnya yang halusinogen

Rabu, 02 Oktober 2013

HIDUP INI ADALAH PERJUANGAN




dalam dzikir ku coba kalkulasi hidup
tentang pilihan yang kadang penuh kekeliruan
namun selalu diyakini dan dijalani,
sebab takdir adalah kebenaran Tuhan

kadang kita melempar dadu dengan hidup
saat kalut menyerang untuk mencari jalan keluar
tapi Tuhan sabar meletakkan keajaiban
dalam tiaptiap garis nasib
lalu menggengammu dengan keyakinan

seharusnya tak ada sesal dalam meletakkan pilihan
sebab badai selalu lahirkan pelaut unggul
yang menghantar kesadaran bahwa kehidupan ini
selalu butuh keberanian dalam berjuang

PERJALANANKU MENUJUH MU




pada laju kehidupan di sebuah terminal
ku letakkan keyakinanku dalam bus menujuh kotamu
dari halte ke halte sesekali menaikan harapan penumpang
seolah selalu memunguti setiap keyakinan yang tak terlewati
selalu riuh dan cemas dalam doa
agar terhindar dari takdir yang buruk

bangkubangku mulai terisi dengan keletihan
menyelinap dengan hatihati dalam dengkur
sesekali terbangun oleh derit rem yang pilu tanpamu
atau teriakan kondektur yang mengingatkan tujuan
agar selalu mengisi tangannya dengan angkaangka rupiah

pada laju jalan dari balik jendela
anganku menerawang tentang mimpi kita
tentang masa tua yang selalu menemani hingga ajal
setia memeluk dalam ketulusan dan penerimaan yang hakiki

Selasa, 01 Oktober 2013

LIHATLAH NAK "HIDUP INI KEJI"




matamu nanar menatap jalanjalan sempit dan kumuh
taman yang tak terawat seperti ikal rambutku
membelit lunak mimpimu tentang kolam ikan
kebun kecil yang bernas, dalam jepretan kameramu
tentang musim yang berubah warna menjadi abu
yang lahir tanpa doa dan kemenyan
tapi selalu mahir mengutuk dirinya menjadi dewa

hidup ini begitu cadas dan kejam
tempat segalah kegetiran tumbuh menyemak
mengubah hidup menjadi monster yang paling keji