Senin, 27 September 2010

BIDUKKU RETAK

Retak Biduk layari samudera hati
Tingkap layar koyak terkembang
Lucuti bentang mata angin
Di sudut buritan berbahasa batu
Gurati setapak makam lelapmu
Dengan jelaga mentari retak
Susupi mendung hati retas air mata
Didada ku masih tersisa selongsong bulan
Usai memberi Suar ingin berlabuh
Sambil menenun doa
Mungkinkah,
berlabuh lagi pada dermaga yang telah dirobohkan?
Aku karam



Tidak ada komentar: