Kamis, 24 Maret 2011

CURAHAN HATI


tidakkah kamu tahu
curahan hatimu, tentang kekasihmu  setiap hari
hanya membuatku terlukah
memang kamu tak pernah salah
sebab bagimu aku hanyalah seorang sahabat,
sahabat terbaikmu
sahabat yang selalu setia menjadi tempat curahan hatimu
sementara aku
aku selalu menguburkan rasa cinta ku dalam_dalam
demi melihat mu bahagia dengan kekasihmu
aku kadang lelah
lelah menjaga rasa ini
aku tahu aku hanya seorang sahabat
sahabat yang menjadi tumpahan sesal disaat luka
sahabat yang selalu tersenyum bersama
disaat suka mu pada yang lain
meski dalam tertawa itu kadang hatiku menangis
jujur aku selalu ingat apa yang kamu suka
dan apa saja yang kamu tidak suka
sehingga aku selalu menjaganya dengan baik
bahkan menjagamu dengan cara ku sendiri
dengan diam_diam mengikutimu dari jauh
jujur tangan dan hati ku sendiri terkadang
tak akan pernah kuat menopangmu
disaat kamu jatuh dan terlukah
dada ku tak pernah mampu menahan rintih sesal mu
saat badai itu datang menghempasmu
tapi itu selalu ku sembunyikan dalam diam
aku selalu terus mendoakanmu
walau aku tahu, waktuku selalu tersita habis
hanya mendengar curahan hatimu
sehingga aku sendiri tak punya waktu
untuk mencurahkan isi hatiku padamu
pernah,… dalam diam
saat ku berdialog dengan hati
teringat kata sahabatku
bahwa cinta tak selamanya harus memiliki
saat ini aku amini itu
akan kupelihara rasa ini pada tebing hatiku
setidaknya pernah kita selalu bersama
mengarungi waktu, hingga akhirnya
waktu sendirilah yang memilih kita untuk mejadi sahabat ...
pernah katamu seorang sahabat sejati sangat bahagia
bila dia bisa membuat sahabatnya bahagia
aku hanya tersenyum, namun hati ku terisak
tidakkah kau tahu ….  jujurmu
jadikan semangat ku terberai
hingga tak mampu kuraup kembali serpihan_serpihannya
untuk menjadikanmu pigura hati yang indah
seiring tuanya waktu, bersama helai kalender yang mengalir
bagai waktu yang terus berpacu kita terpisah,
karena harapan masa depan, dan juga itulah satu_satunya jalan yang harus ku tempuh
agar terlepas darimu, bersama kenangan yang terus mencair
melarutkan segala resah, namun interval waktu setia
membelenggu ku dalam ragu, sebab keinginan hati tak terbendung
hasrat ingin selalu bersama begitu membadai
jujur aku tak pernah mengerti mengapa aku selalu merinduimu
merindui seorang sahabat masa kecil ku sendiri sampai saat ini

Tidak ada komentar: