Sabtu, 12 Maret 2011

JIWAKU LELAH



malam ini, pias wajah bulan
diselubungi pekat tebal awan penghantar  bandang
guratan_guratan duka itu terbias pekat
mengaliri lekuk liku sungai bathin
menghanyutkan rasa yang menghempas dada

ingin ku rebah sejenak
rasakan hening dengan hikmat, teduhkan amarah
jiwa ini telah bergerak melebihi getaran nafas
ketika hidup ini tak sepenuhnya harus jujur
dalam mengisahkan setiap nadi jejaknya
disepanjang lintasan sang takdir

kejujuran yang lama bertahta
mulai rapuh dan membusuk
dihalau kecerdikan yang mempesona
ingin ku kabarkan kepada dunia yang tamak
aku akan berjalan dalam bayang yang diam
hanya karena lelah dan terasing dalam kesendirian

jujur bayangan yang diam
lebih bisa mengerti bagaimana harus rehat dan raib
menuruti cahaya yang menyinari tuannya
bahkan dalam kesuraman hidup sekalipun

Tidak ada komentar: