I/
kerinduan untuk bertemu telah
memeta memenuhi langkah perjalanan
usai kita lepas hasrat lewat kedip monitor
tentang cinta yang terpenjarah jarak
dalam menggerai nasib
tentang penantian hidup
yang sanggup merayakan gigil senja
saat sauh berkarat dan melepuh
pada tepi dermaga yang gelisah
kita adalah sebuah perjumpaan
dari kelelahan dalam genggaman jarak
II/
kita tak lagi bisa menjelaskan tentang kemarau
tentang tanah retak dan ranggas perdu
sebab kita semakin mengigau tentang kebahagiaan
dengan menafsir potongan rindu pada kedip monitor
sebab hati telah merekam semuanya
segalah yang meriak dalam kalbu
juga badai yang menggenang dalam binar matamu
dengan permohonan
jangan pergi sebab kita terus bersua sepi
dalam cerita yang tak pernah mengenal kata pisah
III/
mengapa kita titip rindu lewat lolong serigala
juga tangis punguk saat malam bermakna duka
sebab hasrat ini semakin karam
jauh menemani bandul jam yang mengerutu
melebihi detak nadi kita,…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar