Seorang anak suatu hari bertanya pada ayahnya tentang arti dan makna dari “POLITIK ITU” seindiri terkait pekerjaan rumahnya yang diberikan oleh gurunya. Karena sangat tidak memahaminya maka ia mulai bertanya pada ayahnya.
Sang ayah sejenak berpikir dan mulai mencoba menjelaskannya dengan menggunakan ilustrasi sederhana kepada anaknya dengan harapan anaknya bisa berpikir kreatif sesuai dengan usianya. Maka kata ayahnya “ ayah akan mencoba menjelaskan dengan perumpamaan sederhana; ayah adalah kepala keluarga yang bekerja dan bertanggungjawab untuk menghidupi keluarga, jadi kita sebut ayah adalah pemilik modal atau “Investor”. Sedangkan ibumu mengatur keuangan dalam kehidupan rumahtangga ini jadi kita menyebutnya “Pemerintah”. Dimana ada kerja sama yang baik dan hubungan yang harmonis antara ayah dan ibu yang selalu memperhatikan kebutuhan kebutuhan rakyatnya dan masa depan keluarga ini. Disini posisimu kita sebut “Rakyat” dan adikmu yang masih kecil kita menyebutnya “Masa Depan”. Sedangkan bi inem (pembantu) kita sebut “Kelas Pekerja” yang membantu sebahagian kecil tugas ayah dan ibu, juga menjagamu dan adikmu selain ayah dan ibu. Sekarang apa bisa di pahami maksud ayah nak!!; kalau belum pikirkanlah dan coba nanti kamu kerjakan dan hasilnya ayah akan melihatnya.
Setelah merenung sebentar si anak menjawab ia ayah, nanti aku kerjakan pekerjaan rumahku. Kemudian si anak kembali ke kamarnya sambil berpikir tentang apa yang dikatakan ayahnya. Tapi penjelasan ayahnya sangat tidak bisa di terimah oleh nalarnya yang masih kecil dan sederhana. Saat dia mulai tertidur hari telah larut. Tibatiba dia terbangun mendengar suara adiknya menangis. Ia melihat adiknya ngompil. Lalu ia menujuh kamar tidur orang tuanya dan mendapati ibunya sedang lelap dalam tidurnya. Karena tidak tega membangunkan ibunya, maka ia pergi ke kamar pembantunya. Karena pintu kamar pembantunya terkunci maka ia kemudian mengintip melalui lubang kunci dan betapa terkejut ketika melihat ayahnya sedang berada di tempat tidur bersama pembantunya.
Akhirnya dia kembali ke kamar tidur dan mulai berpikir tentang hubungannya dengan “politik” yang dijelaskan ayahnya tadi sore. Dengan menghubungkan situasi dan diri mereka dalam rumahnya maka mulailah dia mengerti arti politik itu sekarang. Dan diapun mulai mengerjakan tugas yang diberikan gurunya pada buku pekerjaan rumahnya. Pagi harinya sebelum berangkat ke sekolah ia berkata pada ayahnya, “ayah aku telah tahu arti politik itu sendiri sesuai dengan penjelasan ayah padaku”. Sambil menunjukan hasil kerjanya dia berkata “Politik adalah suatu hal dimana Investor berselingkuh dengan kelas pekerja, sedangkan Pemerintah tertidur lelap. Maka rakyatnya diabaikan dan masa depan dalam keadaan kritis dan menyedihkan”.
Sang ayah,.. ?????? nah loh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar