kemesraan kita saatsaat bersama
memoar 31s/d01-02-2014
saat pagi
tiba, aku terpaku oleh senyummu
senyum yang
selalu membuat harihariku berkubang sepi
lalu kamu
memelukku dengan pelukan paling ibu
yang begitu
membuatku tentram dan tak ingin renggang
kita pun
mulai bertukar tempat dengan rindu yang memburuh
saat lumatan
bibir kita menyatukan rasa yang tak mampu ku terjamahkan
kitapun
bercinta dalam gairah yang tak ingin terpisahkan
saat kau
buka bajumu, dari balik belahan dadamu
dirimu tahu
seberapa deras aliran darahku
yang singgah
berteduh dalam alam fikirku yang ngeres
hingga kau
bisa menghitung detak jantungku
yang menyambut
gairahku dalam rintihmu
bercinta
denganmu, membuatku bergairah
bukan karena
isyarat cinta
yang kau
petakan dalam tarian streaptesmu
atau gigitan
manja pada bibir yang membuat napasku sesak
namun
isengmu memainkan labirin sunyi
yang
sembunyi dalam setiap areal sensitifku
membuatku
makin cinta padamu
memburu
setiap debaran yang pecah didadaku
dengan endus
hidungmu yang mancung
selalu tahu
bagaimana menarik dan mengulur
dalam setiap
desah napasmu
aku bagaikan
layangan yang putus talinya
dalam tualang
anakanak di tanah lapang desa saat senja
lupa segalah
malam yang telah menjerat kita dalam kepedihan
kita hanya
punya sedikit waktu katamu, sadarkan aku
bahwa rindu
ini perlu dimanifestasikan dalam keintiman yang rahimin
agar kelak
kita tak pernah lagi mengerang dalam kesepian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar