lamunan malamku di kamar 58 intan naga
rindu ini
telah menjeratku hingga kehilangan logika
yang ada,
aku hanya ingin dialog kita lebat dalam tawa
hingga malam
menyeret kita dalam berjuta mimpi
tentang pagi
yang dermaga, meski pagi inipun
mungkinkah
sama, selalu sendiri ataukah kamu mewujudkannya
aku masih
merasakannya seperti mimpi
hanya rindu yang
subur tumbuh menyemak
tetap mengali
ingatanku seterang senyumu yang akan menemuiku nanti
jejali ribuan
lembar prasangka buruk, ah cinta ini harus ku jaga
agar kelak ada
pertemuan yang memaksa kita menegoknya
sebagai
nostalgia anak cucu, suatu saat dikala kita tua nanti
nostalgia dimana
ruangruangnya penuh terisi
saatsaat hangat
dalam pelukan lengan yang paling ibu
juga tersimpan
getar yang menaruh kehidupan dalam jantungku
dimana
debarannya tak mampu ku terjamahkan
dalam
ribuan puisi cinta manapun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar