menunggu Taksi terakhir di leuwi panjang menujuh soreang
berbatangbatang
rokok terbakar kegelisahan
membiarkan
nikotin tulus merangsak paruparu
melompati
kematian itu sendiri, seperti rindu yang kita lewati
menandai
jalan pulang. selalu penuh candu
yang
mematikan logika
tapi jujur
aku begitu menyukainya
rindu adalah
candu, dimana cinta dan luka menyatu
dalam berbagai wujudnya yang halusinogen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar