malam saat di atas taxi soreang-bandara soekarno-hatta
rindu ini begitu
misteri. hingga ku kehilangan logika
sesuatu yang
diamdiam, mengintai dalam jarak
kenangan
seharusnya kita jadikan cermin
yang memantulkan
setiap pertemuan yang dermaga
dimana hati kita
melarutkan segalah gelisah
hingga kesepian
mengelupas dalam tawa
aku ingin
menjadi tangan yang selalu menggapai jarak
lalu menghapus
rinai kesedihan pada matamu
hingga bias
senyummu terus menetas
menjadi rindu
yang selalu ku gandrungi
seperti candu
yang menstimulasiku tetap bergairah
aku memahami
jeritan rindumu
yang selalu
menyimpan kerikil tajam dalam setiap perjalanan
aku memahami
berlembar kegelisahan dalam binar matamu
yang selalu
menyimpan embun saat hatimu lelah berjalan
sayang,… jika
saja kita sabar,
pasti kita kuat
melangkah di jalan itu
jalan
yang selalu memabawah kita pada kepedihan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar