aku rindui siang yang kau tumis ibu
selalu mengasoh dalam sesak nafasmu
kegelisahan telah kau iris melapangkan istirah sunyiku
jalurjalur yang menghadang jejak tualangku
tetap kau gendong dalam pelukan yang paling ibu
meski harihariku selalu kau belanjakan dalam kesedihan
matamu yang mengarak embun
selalu tersembunyi dalam senyummu yang fajar
kau terus bernyanyi tentang negeri yang penuh cinta
dari baitbait kusam yang terlipat rapi pada ruang yang kemarau
sementara perjalanan ini terus membawah kita
ke ladangladang yang penuh gulma
sekuat apapun kegelisahan hidup yang kau pendam
semakin bermunculan menjadi kukukuku tajam
yang siap mencabikcabik sejarah
tak pernah tuntas tercatat. dalam pekatnya kabut
menyekapku dalam kangen yang tak bertepi
aku selalu rindui padipadi yang bernas dan lenguh kerbau
aku rindui itu ibu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar