
Aku gamang
Menyesali hari kemarin
Lalu mengharapkan keajaiban esok untuk ku lunasi hadirnya
Namun tetap sia sia
Ratap sunyiku aliri bumi dari pergulatan hidup
Bertarung diujung ajal
Rintihnya membelah sunyi,
Memisahkan lara
Meradang
Hadirkan bara
Mengoyak hasrat ketidakpastian waktu
Sisakan uban dikepala
Merangsang liar kesedihanku dari segala kebencian
Ku jejaki hariku yang penuh jelaga
Dari sisa hidup yang miris
Tidak ada komentar:
Posting Komentar