Minggu, 20 Februari 2011

PERJALANAN TERAKHIR MENUJU TAKDIR

karena indahnya kemewahan dunia,
kita kalkulasi ajal dengan berjudi
kita alpa merayu doa, menukari hidup
degan menanak bekal menujuh akhirat.
ketika usia semakin menujuh tepi waktu

dalam perjalanan menujuh stasiun
cemas terus mengalir,hanyutkan musim yg terpasung.
jalan ini semakin lenggang menuju kefanaan.

layaknya gugur daun, gantikan musim
awalnya hidup,kemudian cinta dan akhirnya ajal
namun apakah yg dapat kita tangkap
dari pesan daun bersalin warna?
tinggallah jejak sua dan pisah dalam kenangan


setelah tiba di terminal takdir
aku berada di ruang tunggu,
menunggu mu datang dengan takdir
entah aku ataukah kamu yang duluan pergi
karena kita hanya penyaksi hidup
dari sejarah yang berdebu,
dimana tiap lembarnya adalah doa,asa airmata dan darah
yang selalu bertarung dengan hidup

Tidak ada komentar: