Minggu, 24 Juli 2011

MAAFKAN AKU


berteduh  pada taburan rindumu
setelah bertapa sepanjang pengembaraan
dalam menganyam kesetiaan pada cahaya rembulan
juga mengeringkan keraguan pada mentari retak selepas mimpi
tak perduli kelam hiasi bingkai malam
pun pada harihari tak terpecik nokta kesedihan
kecuali indahnya harap yang selalu mekar
pada asa yang tersimpan dalam dada
dimana harihari kita penuh tawa tanpa duka
lalu saat ini aku harus memilih

jika diharuskan memilih,
biarlah aku mulai dari saat menapak
ketimbang sekarang saat hati telah terpaut
dan aku harus hianati sebuah persahabatan demi rasa cemburu juga cinta
setiap menyaksikan canda riang tanpa dusta
sementara aku harus tulus mengatakan sesuatu yang tak bisa ku katakan
sebelum rahang ini melumatku dalam sebuah kegelisahan hati
aku mohon jangan kau tikam gelisah ke dalam debar dada

jujur telah ku labuhkan biduk harap
pada dermaga cinta tempat rinduku bertumpu
erat tertaut pada helai kalender yang luruh mengalir
meski semuanya tak bermuara pada musim semi
tapi saat ini tak ingin ku memaku pigura bahagia
bila dinding akan menerima lukanya

aku akan biarkan beribu putaran waktu tergilas
sejatinya kebersamaan adalah segala saat
dimana doa dan tarian tasbih makin bermakna
meski kamu akan mengeleng karena memilih bau cintaNya
tapi aku tak pernah takut karena cinta ku telah kuselipkan dihatimu
maafkan aku yang amnesia tentang cintamu
namun jujur aku juga phobia kehilangan sahabat

Tidak ada komentar: