aku hanya pengembara renta tanpa peta
yang berkelana di sepanjang
persimpangan musim
dimana musim tak pernah mengenali
kehidupannya sendiri
sebab keresahan tak bedanya dengan hembusan
bayu
jika dimaknai diluar bingkai
perasaan
karena dari senggamanya mereka
tumbuh
bagai parasit yang menggerogoti
inangnya
bersemi bagai kembara dalam belukar
jujur kehidupan selalu berlubuk airmata
meski alirnya menganak sungai,
memalsukan sejarahnya sendiri
hingga lahirkan uban dikepala tanpa
mekar asa
karena kelamnya tergurat jelas di
kening pagi
sebab sesungguhnya kehidupan itu
sendiri adalah pengorbanan
saat ini kemarau hidup menggagahi kehidupanku
sendiri
bisikan nestapa pada permukaan
ladang berdebu
selalu memeta letih pada pelupuk
mata
ranggaskan kehidupan yang mendekap
keluh dada
jika hidup ini adalah penakluk
kegarangan
maka lembar asa tak pernah alpa
memeta senyum
meski ikhlas tak pernah jemu di
semai
aku masih saja tak letih taburkan
benih rindu lewat jemari renta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar