dahulu erat terjalin dalam
hangat tautan kasih
saat kita menyulam rasa
diakhir musim semi yang buram
aku mencintaimu
karena hatimu berbisik dalam jiwaku
hangatkan kesepianku yang beku
ketika itu aku didera hibernasi
tentang cinta
tapi kau selalu membangun mimpi
di setiap kisah yang menghidupkan
harihariku
lalu pisah memberi sinyal
hingga kita berjudi pada rasa
kesepian inipun kembali menetas
dalam gelisah yang membelenggu
tak kupungkiri bahwa aku mulai
merinduimu
dalam getar ratapan hati yang tak
lagi bocah
saat ini ku bendung retas airmata
agar tak mengalir lagi ke muara
yang sama
saat ini kita menanam benih
kehilangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar