Rabu, 05 September 2012

TERKAPAR KARENA RINDU



detik tak lagi berdetak dalam dada
sebab sepi telah memagari menit hingga hilang maknanya
pada jamjam malam, mimpi mulai terbuka pada nyata
melumat wacana dalam rindu, hingga tak pernah kembali
pada tahuntahun yang menertawai kesendirian
lihatlah rindu penuh luka
jangan lagi tanya, jiwaku yang terkapar
sebab makna tak ada lagi dalam kata
telah menggelepar dalam jerit seribu puisi

meski hari ini banyak senyummu yang mampir
tapi tak kuasa memadamkan hasratku ingin bertemu
kesepian ini telah membakarku
hingga jelaga jiwaku tak bersisah meski hanya puing

aku menunggumu hingga subur ubanku
haruskah terus ku senggamahi sepiku

Tidak ada komentar: