I.
jarak ini telah membuat lelah jiwaku
ku selalu mengunya pahitnya kesepian
menelannya dengan ikhlas
saat perasaan dihempas ketidakberdayaan
jika cinta itu ibarat sepasang tangan
harapku, jadilah tangan untukku
yang bisa mengeringkan airmataku,
memeluk resahku, juga membelai jiwaku hingga tentram
II.
pada kedip monitor ku tatap wajahmu
masih seperti dulu senyummu
meski ada yang meriak di rinai matamu
ku jadi ingat,...
tak henti ku menatapmu di sebuah gerbang pasar kota
meraba rasa yang tertanam penuh kerinduan
kini,.. ku tinggalkan berlembar kenangan padamu
perempuan yang berhati ibu,
saat ini kita mulai menghitung jarak di depan
dengan selembar tiket, lalu kalkulasi musim
mengeja kesepian, menimbun rindu
dengan asa yang tertunda
III.
aku selalu mengingatmu
dengan cumbuan panjang masa lalu,
dimana hangat nafasmu masih tertinggal
lembut memagut waktu hingga berhenti
menyisakan kenangan yang kian membuncah
cinta telah lahir tanpa restu
bersenggama dengan dogma hingga terlalu naïf
menerjang norma, menelanjangi realita
tapi entah mengapa rindu ini kian masak
hingga aku kehilangan logika dengan segala prasangka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar