Kamis, 10 Oktober 2013

PEREMPUAN BERHATI TEGAR ITU TELAH PERGI





aku rindui siang yang kau tumis ibu
selalu mengasoh dalam sesak nafasmu
kegelisahan telah kau iris melapangkan istirah sunyiku
jalurjalur yang menghadang jejak tualangku
tetap kau gendong dalam pelukan yang paling ibu
meski harihariku selalu kau belanjakan dalam kesedihan

matamu yang mengarak embun
selalu tersembunyi dalam senyummu yang fajar
kau terus bernyanyi tentang negeri yang penuh cinta
dari baitbait kusam yang terlipat rapi pada ruang yang kemarau
sementara perjalanan ini terus membawah kita
ke ladangladang yang penuh gulma

sekuat apapun kegelisahan hidup yang kau pendam
semakin bermunculan menjadi kukukuku tajam
yang siap mencabikcabik sejarah
tak pernah tuntas tercatat. dalam pekatnya kabut
menyekapku dalam kangen yang tak bertepi
aku selalu rindui padipadi yang bernas dan lenguh kerbau

senyummu mengambang menangkap resahku
ada rindu yang merayap,
menemui pelukanmu yang paling ibu
menyelimuti ruang tungguku yang berdebu
sebab kereta itu telah mengantarmu pergi kerumah Bapa di surga

Tidak ada komentar: